20.57
0

Oleh: Alrezza Pradanta - 5111100134

Hidup ini masalah sudut pandang. Kalau sudut pandangnya baik, yang dilihatnya juga baik.
-Mario Teguh
From Kuper to Super
Ilustrasi oleh Alrezza Pradanta

Tiga urutan karir kita di publik. Kita pertama harus jadi pribadi yang diterima. Diterima diizinkan ada di lingkungan itu. Orang merasa damai, tenang kalau ada kita. Tidak harus menghasilkan apa pun tetapi kalau kita dibiarkan di situ itu sudah baik. Yang kedua Anda disukai. Dan yang ketiga Anda khusus sekali karena Anda dipercayai. Jangan langsung. Kebanyakan anak muda atau siapa pun yang datang di kelompok baru langsung berupaya untuk menjadi yang dipercayai. Sabar. Jadilah dulu orang yang diterima. Biasanya dengan tidak menjadi tidak terlalu beda. Tidak aneh. Kemudian kalau mau masuk kelas disukai, temukan cara-cara yang menyenangkan orang lain. Satu hal yang kurang dirasakan orang adalah pujian. Berapa sering suami memuji istrinya cantik? Kapan orang tua mengatakan kepada anaknya, "Mana anak kesayanganku?" Dunia ini kekurangan kasih sayang. Jadi jika Anda mau disukai orang, maka pujilah orang. Puji apa saja. Lalu jadilah pribadi yang amanah. Pepatah Tiongkok mengatakan, "Lakukanlah hal-hal kecil, berulang-ulang, sepanjang waktu." Hal-hal kecil, berulang-ulang sepanjang waktu. Itu yang membuat kita dipercayai.

Diterima, Disukai, Dipercaya

Jangan Mengeluh. Topik yang sederhana namun tidak sederhana dalam kehidupan. Di sini, kuper identik dengan mereka yang belum memiliki pengalaman. Karena keterbatasan itu, membuat banyak potensi yang dimiliki seorang anak muda diabaikan, dikalahkan dan dibatasi pemikiran orangtua yang kolot. Semua anak muda punya keterbatasan. Namun keterbatasan bukanlah batasan. Keterbatasan sifatnya sementara dan tidak final. Sehingga orang bisa keluar dari pembatasan yang membatasinya. Untuk itu, jangan cepat mengeluh.

Di tahun 1983 - 1994, Mario Teguh muda menjalani karirnya sebagai seorang pegawai bank karena keinginan orang tuanya. Dalam hati kecilnya sebenarnya ia menolak menjadi pegawai. Namun, karena tidak mau mengecewakan orang tuanya, ia tetap laksanakan titah tersebut. Di samping itu, disela-sela pekerjaannya sebagai seorang bankir, diam-diam tanpa sepengetahuan orang tuanya, Mario mulai menekuni apa yang selama ini menjadi keinginan hatinya. Ia ingin hidup mandiri. Di saat jam sore di luar jam bekerjanya, saat hari libur, Sabtu Minggu, atau pada saat cuti sekalipun, ia berusaha menjadi seorang pelatih, konsultan, dan pengajar mulai tahun 1985. Ia bangga dengan hal itu. Ia memiliki sebelas tahun sebagai seorang profesional di bankir, dan selama sembilan tahun sebagai pembicara publik dan konsultan. Sehingga karena menghormati orang tuanya dan menghormati kecintaannya sebagai seorang yang mandiri, dalam sebelas tahun ia punya karir 20 tahun. Itu adalah hadiah bagi anak yang berupaya membahagiakan orang tuanya dan memenuhi kecintaan hatinya sendiri.


Link YouTube:

0 komentar:

Posting Komentar