19.48
0
Ilustrasi "Business From the Start"

Setiap orang pasti ingin mendapatkan berbagai macam keuntungan, salah satunya adalah dengan berbisnis. Tetapi, masih banyak orang-orang yang belum berani dan masih memiliki keraguan untuk memulai bisnis itu sendiri.

Bukan besarnya akhir, tetapi ikhlasnya memulai, dari apapun yang bisa kita mulai.
Dari semua yang kita lakukan, yang paling sulit dimulai adalah bagaimana kita memulainya. Bisnis apa yang harus saya lakukan? Bagaimana orang bisa membayar saya? "Business From the Start", yaitu tema yang dibicarakan dalam video ini, lebih menekankan pada awal dari bisnis, supaya kita bersemangat dan tidak membatasi upaya, bukan besarnya akhir, tetapi ikhlasnya memulai, dari apapun yang bisa kita mulai.

Kita harus membongkar larangan-larangan yang tidak menjadikan kita hebat.
Pelajaran pertama adalah, bongkarlah larangan-larangan yang tidak menjadikan kita hebat. Jika itu tidak membesarkan kita, abaikan. Komentar-komentar orang yang tidak bertanggung jawab terhadap semua kebaikan kita, abaikan.
Lakukan yang baik bagi anda, atau anda tidak baik bagi orang lain.
Seorang pemimpin bisnis, itu bagaikan pedagang harapan. Seorang pemimpin harus bicara mengenai harapan, dan melihat ke depan, agar rekan-rekan bisnis kita tetap setia dan loyal kepada bisnis kita, bahkan sejak awal berdirinya bisnis itu. Kita juga harus menjalin persahabatan kepada rekan-rekan bisnis, agar bisnis yang kita mulai berjalan dengan lancar. Ingatlah, persahabatan yang berujung kepada bisnis, lebih baik ketimbang persahabatan karena bisnis.

Bagaimana kalau kita belum siap untuk memulai bisnis dari sisi finansial? Bagaimana saya memulai bisnis, kalau modal saja saya ngga punya? Seorang pebisnis itu memulai dari nol. Kita tidak harus kaya sebelum menjadi kaya. Sikap yang menjadikan kita kaya adalah modal yang sangat penting ketimbang modal finansial. Bahkan, pewarisan harta kepada suatu generasi tidak berarti apa-apa jika dibandingkan dengan pewarisan sikap yang menjadikan kita kaya.

Pada saat memulai bisnis, terkadang kita memiliki rasa takut tidak mendapat keuntungan. Ini disebabkan oleh pola pikir kita yang menyatakan bahwa tujuan bisnis ini adalah untuk mencari uang. Kita harus mengubah pandangan kita agar berfikir bahwa tujuan bisnis adalah untuk menjadikan kita pribadi yang dibayar tinggi.

Jadilah pribadi yang dibayar tinggi sehingga perusahaan yang anda wakili juga dihargai tinggi.
Peran orang-orang terdekat sangat berpengaruh terhadap bisnis yang kita mulai. Sebut saja orang tua, saudara, dan kerabat. Mungkin adakalanya, kita yang masih duduk di bangku pendidikan, ingin memulai suatu bisnis tetapi kurang disetujui oleh orang tua karena ingin anaknya berfokus pada akademik sang anak. Hal ini tidaklah salah. Pendidikan itu sangatlah penting agar membantu kita menyelesaikan masalah-masalah yang ada di kehidupan ini. Kita pastinya tidak ingin menjadi pebisnis yang tidak dapat menyelesaikan masalah karena kurang mendapatkan pendidikan. Memang, terdapat orang-orang diluar sana yang bisa sukses tanpa pendidikan. Namun, janganlah meniru tidak berpendidikannya, tapi tirulah kesuksesannya.

Fokus orang berbeda-beda dalam berbisnis. Ada yang berfokus pada ide yang membuat bisnis itu berjalan suskes. Ada yang berfokus pada segala sesuatu di lingkungannya, sehingga dengan memanfaatkan kreativitasnya, dapat menciptakan suatu bisnis yang besar, dan ada juga yang berfokus pada menjadikan diri kita bernilai bagi orang lain. Tidak masalah prinsip apa yang kita pegang dari ketiga fokus tersebut. Yang terpenting adalah, apapun kita, telah memiliki modal untuk menjadikan kita sebagaimana yang kita inginkan.

Jadilah pribadi yang lebih mahal bukan dari yang anda kenakan, melainkan membangun nilai didalam nama anda.
Kita harus menjadi pribadi yang dibayar tinggi. Pertanyaannya adalah, bagaimana kita menentukan standar harga kita agar pantas dan bisa dibayar tinggi? Yang pertama adalah, bangunlah nama. Bangunlah nilai dari nama kita, dimulai dari yang terlihat dari diri kita, seperti penampilan yang baik, sikap yang santun, membuat diri kita akan dibayar tinggi. Yang kedua adalah, pikirkan faktor pengali. Lebih kaya mana, antara mendapat 10 juta dalam 14 tahun dari 1 orang, atau 300 rupiah dari 14000 orang setiap jam? Yang ketiga adalah, terdapatnya pembeli. Yang keempat, adalah faktor kelas. Jadilah pribadi yang berkelas sejak awal bisnis. Mulailah dari hal yang kecil, yaitu melayani pelanggan dengan santun, lalu belajarlah mendewasakan diri dan mematangkan diri untuk menjadikan pribadi dengan nama yang dibayar mahal. Kita juga harus bisa mempengaruhi orang dalam berbisnis. Kita tidak perlu untuk minder jika pendidikan kita tidak setinggi pebisnis-pebisnis lain, karena kesempatan untuk mendapatkan pelanggan adalah bergantung kepada seberapa besar pengaruh kita kepada pelanggan tersebut.

Jika anda bekerja dalam keraguan, tetaplah bekerja seperti anda tidak merasa ragu-ragu.
Kadang terdapat keraguan dalam berbisnis. Bertingkahlah seolah-olah anda tidak ragu. Keraguan dalam diri seorang pebisnis adalah hal yang lumrah. Itu dikarenakan terdapatnya halangan yang mencapai impian kita. Impian adalah sesuatu yang membuat kita bersemangat dalam melakukan bisnis. Kita juga tidak boleh ragu-ragu untuk menentukan harga. Jangan menurunkan harga yang kita patok meskipun ada yang menawarnya. Jika harga bisa ditawar, maka harga kita juga bisa ditawar. Ketegasan untuk berpaku pada harga menjadikan kita dihormati saat kita menyampaikan harga.

Dalam berbisnis, biasa ditemukan ketidaksepahaman antara satu pihak dengan pihak lain, seperti kepada mitra bisnis. Jika ada pertengkaran terhadap partner, kita harus berembug untuk mendiskusikan masalah tersebut. Bisa jadi pertengkaran dipicu karena ketidak-adilan antara pembagian keuntungan, padahal kinerja mitra kita tidak sebanding dengan harga yang ia minta. Kita harus terbuka dan mengatakannya dengan langsung. Jika kita tidak suka dan tidak cocok, kita harus mengatakannya dengan langsung, dengan cara yang sopan tentunya.

Bagaimana jika kita menghadapi kerugian dalam berbisnis? Dalam berbisnis, sangat memungkinkan terjadinya defisit atau kerugian. Apakah kita harus menghentikan bisnis tersebut? Justru, dengan mengalami kerugian, kita harus tetap maju karena orang sukses itu muncul karena ia hampir terjatuh.

Kesimpulan


Rahasia dari semua keberhasilan adalah kesediaan melakukan. Tidak ada impian yang terlalu tinggi. Yang ada adalah upaya yang tidak cukup. Anda harus melakukan sesuatu yang menjadikan anda dibayar mahal. Sedikit sekali orang menilai dirinya dari apa yang dilakukannya. Orang lebih memilih menilai dari yang dibayarkan kepadanya. Jadi, jangan halangi hak anda untuk menjadi pribadi yang anggun dalam kekayaan. Lebih baik menjadi orang kaya yang bersyukur dan penderma, daripada menjadi orang miskin yng menghujat kekayaan karena salah mengerti mengenai tugasnya sebagai pengangkat saudaranya yang kekurangan.

Nama: Faldi Rianda
NRP: 5111100139
Kelas: Sosio dan Etika A

Link Video:
Part 1 - http://www.youtube.com/watch?v=EgjYZ9SGo0M
Part 2 - http://www.youtube.com/watch?v=Ea3itI7rYcA
Part 3 - http://www.youtube.com/watch?v=dLGIqw1_U0M
Part 4 - http://www.youtube.com/watch?v=G54QrdyEIYY
Part 5 - http://www.youtube.com/watch?v=Zo2pDjid2nY
Part 6 - http://www.youtube.com/watch?v=CuvNM4HLodQ
Part 7 - http://www.youtube.com/watch?v=Dy8uRJSC3L0

0 komentar:

Posting Komentar