07.52
0
Nama:  Jordy Adith Praditya
NRP : 5111100151
Link Video:  http://www.youtube.com/watch?v=KvT9DrZT0zg&list=PL65AA53EAD2CDC01D


Berikut ini adalah resume dari acara Mario Teguh Golden Ways MetroTV, dengan Topik “Sabar Sampai Kapan?“. Dalam bahasan ini kita akan mempelajari bagaimana membangun kesabaran yang tidak lagi bertentangan dengan rasa hormat kepada diri kita; tetapi melalui cara pandang yang logis, sehingga kita menjadi pribadi yang sabar karena tujuannya jelas.

Kesabaran bukanlah sebuah sifat tetapi sebuah keputusan karena pengertian yang baik,  sebetulnya tidak ada orang yang punya sifat sabar.

Kesabaran adalah pengertian yang dibutuhkan untuk bersikap baik, selama menunggu hasil dari upaya kita. Pengertiannya karena upaya itu membutuhkan waktu untuk baik, membutuhkan do’a untuk dijawab, maka kita bersabar.

Bahwa dalam membangun kesabaran ada yang harus ditunggu, dan yang paling sering berhasil dalam proses menunggu adalah yang sibuk. Maka sibuk-lah dalam menunggu, karena semua orang sedang menunggu, dan yang paling akhir adalah menunggu kematian.

Maka jadilah pribadi yang sibuk dalam menunggu supaya hasil yang didapat sesuai.

Kesabaran ini tidak akan lengkap tanpa definisi berikutnya. Dalam menghadapi sebuah kesulitan, menjadikan yang tadinya sulit menjadi mudah.

Contoh sederhana, jika ada rotan dan ada akar yang lebih dahulu dipakai tentunya rotan, tetapi jika tidak ada rotan maka akarlah yang dipakai.

Ingatlah janji Tuhan “Bersama setiap kesulitan, datang kemudahan”, tetapi kita manusiawi sekali untuk hanya memperhatikan kesulitan.

Sehingga orang yang ramah terhadap kehidupan melihat kehidupan ini seharusnya mudah, karena tidak ada niatan Tuhan menyulitkan Kita.

Jadi kalau ada kesulitan itu kita seharusnya senang, karena bersamanya ada kemudahan hanya saja kita belum lihat. Jadi kalau datang sebuah kesulitan segera palingkan wajah anda untuk melihat kemudahannya.

Jadi kalau kita ikhlas, Tuhan itu memberikan kita kesulitan supaya hidup kita mudah.

Setiap orang pasti menginginkan sesuatu, tetapi belum tentu setiap orang berkeinginan besar dan mempunyai rencana besar; karena banyak sekali orang tidak tahu mau jadi apa.

Tuhan memiliki rencana bagi setiap jiwa dan setan sangat bersemangat menggagalkan jiwa muda yang dilahirkan dengan rencana besar. Untuk
itu  setan meniupkan rasa malas ke hati anda sehingga anda gemar
menunda dan ahli mengatakan tidak mungkin. Lalu bersahabat dan bergaul
dengan sesama pemalas.

Berapa banyak orang tua yang seharusnya sekarnag menjadi pejabat tinggi, pemuka masyarakat, yang berpengaruh tetapi memboroskan waktu hidupnya semasa muda dan sekarang menyesal. Dan berapa banyak anak muda yang meniru cara yang sama, sekarang.

Semakin buruknya masalah yang mengganggu anda, menunjukan semakin besarnya rencana Tuhan bagi anda. Semakin anda direncanakan jadi orang besar, maka semakin besar pula kekuatan setan untuk menganggu anda.

Pada dasarnya semua orang pemalas, tetapi yang bisa berhasil adalah yang tetap bekerja walaupun dia malas.

Tidak boleh kita memaksakan sesuatu yang harusnya terjadi karena proses yang panjang dan baik, sekarang. Kita marah tentang kehidupan, karena kita minta yang seharusnya dicapai dengan proses yang baik, tetapi hasilnya sekarang.

Orang yang tidak punya pilihan harus bersabar kepada satu2nya pilihan. Kalau anda tidak suka dengan satu pilihan, jadilah pribadi yang pilihannya banyak.

Orang berabar itu harus cerdik, bukan masalah sifat tetapi masalah keputusan tentang pengertian yang baik.

Ada yang dinamakan istilah Jangkar Prilaku, jadi semua pengertian yang baru kita terima seyogyanya segera ditransfer dalam bentuk tindakan.

Orang yang pengetiannya dalam bentuk tindakan tidak lagi harus menghafal. Sehingga pikirannya terbuka luas bagi pengertian2 baru.

Orang yang kurang bertindak, kapasitas pikirannya cepat habis, orang yang banyak betindak dan menjadikan pengetian sebagai prilaku kesehariannya, ia tidak lagi banyak berfikir.

Orang yang menjadikan do’a-do’anya sebagai prilakunya, tidak banyak lagi dia harus berdo’a karena kehidupannya adalah do’a. Sehingga dia tidak lagi melafalkan do’a secara formal tetapi berharapan besar untuk bisa membantu orang yang kekurangan, maka langsung diberikan kesempatan untuk  berejeki baik, bagi sedekah yang lebih besar.

Jika anda bertemu orang, selalu temukan cara supaya orang itu menyukai dirinya sendiri. Jika anda menemukan cara terhadap orang lain untuk melihat dirinya berdiri dibawah sinar yang lebih terang, anda akan dicintai orang, anda akan dilibatkan dalam pergaulan2 baik, anda akan lebih dicintai istri anda.

Maka mulai dari sekarang, lihatlah setiap orang sebagai target penggembiraan. Dan tanpa sadar kita membangun kekuatan diluar diri kita,untuk membantu kita menjadi pribadi yang gembira.

Kalau anda mengeluh tentang lambannya kehidupan, maka cek yang anda kerjakan. Apakah keinginan anda besar tetapi yang anda lakukan kecil?, Jika jawabannya ‘ya’ maka anda sulit bersabar.

Inginkan yang besar, perhatikan orang lain bagaimana mencapai kebesaran, ikhlaslah rayakan kehebatan orang lain, jangan dengki orang berhasil.

Iri itu bahaya, karena membuat kita dengki orang kaya, padahal tidak semua orang kaya, kaya dengan ketidak-jujuran.

Salah satu cara untuk mengenali diri dan kemudian tubuh adalah mengakui kehebatan orang lain. Dengannya kita lebih ikhlas melihat diri sebagai pribadi yang harus belajar.

Jadi kalau yang kita inginkan besar, maka tertariklah kepada orang2 yang berhasil melakukan hal2 yang besar; lalu tiru-lah dia. Meniru sesuatu sesuatu yang baik, membuat yang lemah dalam kehidupan kita lemah. Sehingga jika kita bersabar, kita bersabar dalam perjalanan naik. Bukan bersabar menyesuaikan diri dengan kelemahan.

Semua keberhasilan terbaik anda datang setelah kekecewaan yang anda hadapi dengan sabar. Jika kita sudah jujur, sudah bekerja keras, sudah patuh sama Tuhan tetapi belum berhasil, tidak ada cara lain kecuali bersabar.

Kita akan bersabar selama kesabaran dibutuhkan, sampai kapanpun tidak ada batasnya.

Tuhan berjanji “Bersama kesulitan ada kemudahan” dan janji itu diulang dua kali. Marilah kita membiasakan diri untuk menerima kesulitan dengan damai, lalu menjernihkan pikiran untuk melihat kemudahan yang datang bersama kesulitan.

Kapanpun kesulitan itu datang kepada anda, upayakanlah untuk mencari hal2 yang sekarang menjadi mudah bagi anda. Lalu perhatikan apa yang terjadi.

Demikian resume singkat dari Mario Teguh Golden Ways dengan Topik  ”Sabar Sampai Kapan?“ .

0 komentar:

Posting Komentar