21.36
0

Apakah kita pernah mendengar kata-kata "Impossible is Nothing"? Salah. Impossible itu ada. Jangan membutakan diri dan mengatakan bahwa yang tidak mungkin itu tidak ada, itu hanya bagi Tuhan. Bagi kita, tidak mungkin itu ada tapi tidak boleh mengentikan upaya. Misalkan yang kita inginkan sangat tinggi, lalu kalau kita gagal, mana yang akan kita pilih? Antara gagal di posisi mendekati keinginan yang tinggi itu tadi ataukah berhasil tapi pada posisi yang rendah? Pasti lebih baik gagal tapi di posisi mendekati keinginan yang tinggi  itu tadi daripada berhasil pada posisi yang rendah. Mengingikan bahkan yang tidak mungkin lebih baik. Karena kalau gagal, tetap lebih tinggi dari berhasil menginginkan yang rendah. Jadi bukan masalah tercapai atau tidaknya. Tercapai atau tidak, itu tidak penting karena yang kita inginkan adalah mencapai yang setinggi-tingginya.

Apakah kita perlu membutuhkan persetujuan orang lain untuk bahagia? Tentu saja tidak. Jadi bahagiakanlah diri kita, mengapa menunggu persetujuan orang lain untuk berbahagia. Mendengarkan komentar orang-orang  yang tidak baik lebih melukai kita daripada melukai mereka. Hidup kita terlalu penting. Kita tak punya waktu untuk membenci orang yang membenci kita karena kita terlalu sibuk untuk mencintai orang yang mencintai kita.

Tercapai atau tidaknya keinginan itu tidak penting, karena yang kita inginkan adalah mencapai yang setinggi-tingginya
Kehidupan ini mempunyai satu sifat yang menguntungkan kita. Sifat dari kehidupan ini adalah tau-tau. Setiap orang itu tau-tau. Syaratnya adalah teratur, tekun, ikhlas dari yang kecil, asal dilakukan. Tau-tau tidak bisa terjadi kepada orang yang sedang tidak melakukan sesuatu. Hal-hal baik datang kepada yang menunggu tapi tidak kepada yang menunggu terlalu lama. Jadi orang-orang yang berhasil adalah orang-orang yang sibuk selama menunggu. Lalu apakah kita bisa tau-tau? Apakah bisa tau-tau kaya? Kalau orang mau tau-tau kaya, maka dia harus bisa menghasilkan uang, menghasilkan nilai, atau melakukan sesuatu yang dibayar orang.

Marilah gagal besar. Ketika menjadi orang kecil saja kita mengeluh karena kemungkinan gagal. Lalu dimanakah penghormatan kita terhadap pencipataan kita? Masih pekerjaan kecil saja kita sudah takut untuk gagal. Maka inginkanlah yang besar, coba yang besar. Jika kita gagal nanti lebih terhormat karena telah mencoba sesuatu yang besar. Persiapan terbaik untuk gagal adalah kesediaan untuk gagal. Maka kamu akan sekali atau dua kali gagal. Kemudian kita harus terima bahwa kita akan gagal. Dan kalau gagal kita akan move on. Orang yang tidak menerima kemungkinan gagal, galaunya lama. Padahal argo kehidupan jalan terus, dia malah berhenti untuk meratapi kegagalan. Maka dari itu, kita harus terima kemungkinan gagal. Kalau gagal, terima dengan ikhlas, senyum, lalu move on.

Persiapan terbaik untuk gagal itu adalah kesediaan untuk gagal
Kadang-kadang kita akan melakukan sesuatu agar kita merasa damai dengan cita-cita kita yang terlalu tinggi. Lalu pertanyaannya, apa yang akan kita lakukan? Apakah kita akan menurunkan cita-cita tersebut? Atau apakah kita tidak menetapkan cita-cita apa-apa supaya tidak kecewa? Jika kita mempunyai cita-cita yang tinggi, biasanya kita merasa tidak mampu mencapainya sehingga kita menurunkan cita-cita menjadi lebih rendah yang bisa kita capai. Sebenarnya ada hal yang jauh lebih baik daripada menurunkan cita-cita. Yaitu tingkatkanlah kualitas diri kita supaya cita-cita yang tinggi lebih masuk akal. Jangan turunkan cita-cita, tetap jaga tinggi tapi tingkatkan kualitas pribadi supaya pantas bagi cita-cita yang tinggi. Lalu, mungkin beberapa dari kita memilih untuk tidak menetapkan cita-cita apa-apa. Orang yang tidak punya keinginan katanya bahagia sekali. Namun orang yang tidak punya keinginan tersebut, apakah mengupayakan sesuatu? Tidak. Padahal upaya adalah pengubah nasib. Maka mulailah orang-orang tersebut tenggelam dalam peratapan nasib buruk. Salah satu doa yang indah adalah meminta kepada Tuhan agar tidak letih melayani sesama supaya tetap menginginkan kemampuan yang lebih besar untuk menjadi yang lebih baik.

Respect yourself. Hormati dirimu maka tak mungkin kata-kata buruk keluar, tak mungkin pandanganmu ke arah yang tidak baik, tidak mungkin kau buka telingamu bagi yang tidak berkah.
Kita tidak pernah tau batas kalau kita tidak pernah kelewatan. Kadang-kadang kalau betul-betul mau maksimal di kehidupan kita, kita melakukan yang kelewatan seperti menginginkan yang tidak mungkin. Banyak dari kita tanpa disadari menginginkan yang tidak mungkin tetapi marah kalau dianjurkan menginginkan yang besar. Sebenarnya yang tidak mungkin itu bukan besar. Yang tidak mungkin itu jauh dari yang mungkin kita capai karena perilaku kita tidak sesuai. Itulah maksudnya tidak mungkin. Maka dari itu, jangan marah kalau dianjurkan untuk mencita-citakan yang tinggi karena yang kita lakukan penentu dari yang mungkin.

Serusak-rusaknya masal lalu, masa depan masih bisa diperbaiki. Bahagiakan suara kecil di hati, yang mengatakan bahwa kita ini orang baik. Yang mengatakan bahwa, "Aku ini orang yang baik, aku tak pantas diperlakukan seperti ini. Aku orang baik tak harus menjelaskan bahwa aku baik." Peliharalah suara kecil ini. Inilah yang namanya suara harapan. Suara harapan ini sering tersiksa oleh pendapat kita mengenai yang tidak mungkin. Karena kita tidak melakukan yang bisa dilakukan, yang tidak melihat perilaku Tuhan yang penuh kasih sayang, yang menggagalkan kita pada sesuatu yang baik, yang kita siksa dengan pengertian yang salah. Suara harapan yang kecil ini haruslah kita pelihara dengan menjadi pribadi yang paling tidak sehari sekali mengatakan pada diri kita sendiri, "Aku ini orang yang baik". Lalu mulailah melakukan hal-hal kecil yang bisa dilakukan oleh orang baik. Yaitu, tersenyum, menggembirakan orang dengan cara orang baik, berdoa, mengupayakan segala sesuatu dengan sikap orang baik, dan menghadapi sebesar-besarnya kesulitan dengan kepercayaan, yang menyelesaikan masalah yang besar ini bukan aku tapi Tuhanku.

"I am plus God equals Enough". Saya plus Tuhan sama dengan cukup. Maka, apabila yang kita bicarakan tinggi, besar, dan tampaknya tidak mungkin tetapi melibatkan nama Tuhan, jangan pernah katakan tidak mungkin.

Nama : Ahmad Fauzi Al Wahid
NRP : 5111100057
Kelas : Sosio dan Etika A

Link Video :

(1/7) Tidak Mungkin Tapi Bisa - Mario Teguh Golden Ways.mp4
(2/7) Tidak Mungkin Tapi Bisa - Mario Teguh Golden Ways.mp4
(3/7) Tidak Mungkin Tapi Bisa - Mario Teguh Golden Ways.mp4
(4/7) Tidak Mungkin Tapi Bisa - Mario Teguh Golden Ways.mp4
(5/7) Tidak Mungkin Tapi Bisa - Mario Teguh Golden Ways.mp4
(6/7) Tidak Mungkin Tapi Bisa - Mario Teguh Golden Ways.mp4
(7/7) Tidak Mungkin Tapi Bisa - Mario Teguh Golden Ways.mp4



0 komentar:

Posting Komentar