20.30
0



Annisa Arum Mumtazah
5111100089
Soset B

Tema Golden Ways yang dibawakan Bapak Mario Teguh kali ini adalah Untung di balik Sial bagaimana menyikapi kesialan dan keberuntungan yang hakikatnya adalah seperti dua sisi koin.
Sial adalah pendapat mengenai keadaan sementara yang tidak kita sukai. Yang kita sukai disini adalah yang mudah, yang janji keuntungannya besar, dan yang paling tidak merepotkan. Kita memiliki kecenderungan mencari gampangnya saja sehingga keadaan yang sulit kita kasih nama sial.
Pada hakikatnya kesulitan adalah permintaan Tuhan agar kita bersungguh-sungguh. Berarti orang yang dikasih kesulitan harus melihat dirinya apakah selama ini dia kurang bersungguh-sungguh sehingga diberi kesulitan. Berhati-hatilah kalau ada kesulitan karena itu perintah untuk memperbaiki diri. Sebetulnya kehati-hatian itu adalah pemberitahuan bahwa kita bisa menjadi lebih baik. Berarti kesulitan adalah pemberitahuan ada sesuatu yang baik dibalik kesulitan itu sendiri. Itu sebabnya, dibalik datangnya kesulitan, datang kemudahan.
Sikap kita dalam melihat kesulitan menentukan yang kita lihat, apabila sikap kita positif maka yang kita lihat adalah kemudahan. Kemudahan yang disikapi dengan negatif yang kelihatan kesulitan. Jadi betul bahwa sial hanyalah masalah pendapat.
Kesempatan baru terlihat sebagai kesempatan setelah tidak menjadi kesempatan lagi
Itu sebabnya orang disebut menyesal karena telah berlalunya sebuah kesempatan. Namun, kesempatan tidak hanya datang satu kali. Kesempatan sebenarnya datang berkali-kali sesuai dengan sifat Tuhan Yang Maha Penyayang dan Maha Pemurah, tetapi supaya kita sadar kesempatan itu datang dengan tampilan yang berganti-ganti. Namun dengan tampilan yang selalu berubah itu, niatnya hanyalah menjadikan kita berhati-hati, lebih bijak, dan lebih menghargai keharusan untuk melakukan yang bisa kita lakukan apapun kesulitan dan keadaannya.

Manajemen Resiko
Resiko tidak bisa dihindari namun dapat diminimalisir. Orang-orang yang berbakat sial adalah orang-orang yang menjauhi tuntunan.
Jangan robohkan pagar sebelum mengerti mengapa pagar itu didirikan
Seperti agama yang pada dasarnya adalah tuntunan kebaikan yang didirikan oleh Tuhan untuk mencegah masuknya keburukan dalam kehidupan kita. Itulah sebabnya ada istilah menegakkan agama bukan agama yang menegakkan orang. Kitalah yang menegakkan agama agar keburukan tidak masuk. Manajemen resiko di dalam kehidupan adalah mengelola lebih banyak kebaikan daripada keburukan di dalam hidup kita. Orang yang semakin banyak kebaikannya, resiko keburukan, resiko sial, dan hal-hal yang tidak damai lebih kecil.

Aku berpihak pada kebutuhanku untuk menjadi pribadi yang mandiri, maka kalau kau yakini yang kau yakini sebagai tidak mungkin, ijinkan aku mencoba yang aku yakini mungkin
Cara orang-orang yang bernasib baik adalah tidak mengikuti nasihat buruk, tidak mendengarkan komentar tidak baik. Orang yang menghormati pendapatnya lebih beruntung daripada orang yang mengikuti pendapat orang yang tidak berpihak pada kebaikan kita.

Buang Sial
Keputusasaan memungkinkan adanya kecil hati, dan orang yang kecil hatinya akan kecil upayanya dan saking kecilnya sampai tidak berupaya. Kalau ada suatu hal yang buruk terjadi ada cara menasihati hati yaitu buang sial. Buang sial banyak digunakan untuk menghibur diri yang sebenarnya tidak perlu. Mengapa keajaiban berpihak pada yang berani? Karena yang berani sering masuk ke masalah, padahal Tuhan tidak memberi masalah yang lebih besar dari kemampuan kita menyelesaikan. Berarti orang berani sering menyelesaikan masalah besar yang sering disebut sial.
Hormati yang anda hadapi, jangan duga apapun, karena pamrih hanya ada satu yang boleh yaitu pamrih kepada Tuhan   
Jangan menduga-duga, lihat yang anda hadapi, perlakukan dengan kesungguhan yang baik. Kesalahan kita dalam hubungan dengan orang lain adalah menduga-duga keuntungan yang akan didapat dari hubungan tersebut. Percayalah yang memberi kita keuntungan, menyejahterakan adalah Tuhan bukan orang. Jadi sikap kita kepada setiap orang harus baik karena setiap orang adalah jendela masuknya rezeki.
Semua yang kita lakukan di hidup ini adalah untuk beruntung. Jadi peran keberuntungan bagi kehidupan adalah 100 persen. Kita semua pasti ingin beruntung, maka ramahkanlah wajah. Sikap yang baik adalah sikap yang mendekatkan kita kepada keberuntungan.
Orang-orang yang selama ini menghadapi yang dibencinya dan disebutnya sial harus lebih bersemangat menghadapi itu karena jarak terpendek menuju keberhasilan itu melewati hadapan bukan melingkarinya atau malah menjauhinya. Karena sebagian besar yang kita sebut hambatan itu ternyata hilang begitu kita mengambil langkah pertama karena hambatan itu ternyata hanya pendapat yang segera sirna begitu anda memulai.

Cara mengelola keberuntungan dan kesialan
Keberuntungan itu menempel di diri kita. Nama anda adalah alamat sampainya keberuntungan. Wajah kita adalah wajah sampainya keberuntungan. Bahasa anda adalah bahasa pengantarnya keberuntungan. Berarti cara mengelola keberuntungan adalah dengan menjadikan diri lebih pantas bagi keberuntungan. Setiap orang pasti berhasil, namun waktu keberhasilannya berbeda-beda. Jadi damailah, pasti berhasil hanya masalahnya bisa dipercepat atau tidak. Rahasia mempercepat keberhasilan adalah meminta.

Mengapa kesulitan itu ada?
Kesulitan ada supaya berupaya lebih kuat, menambah kesungguhan, meningkatkan kemampuan. Kesulitan tidak diperlukan kalau kita membiasakan diri menangani kemudahan sebelum jadi sulit. Semua kesulitan tumbuh dari hal-hal mudah yang kita abaikan. Maka lakukanlah sesuatu selagi masih mudah, kesegeraan bertindak mencegah hal-hal biasa menjadi kesulitan.

Hoki vs Usaha Keras
Orang-orang yang berhasil karena mengulangi keberhasilannya. Orang yang berhasil satu kali namun tidak dapat mengulanginya itulah yang disebut hoki. Sebaliknya berhasil dan bisa diulangi itu bukan hoki, itu adalah kepandaian, kesabaran, ketekunan. Cara mengulangi keberhasilan adalah tahu persis apa yang dilakukan untuk mendapatkan hasil itu. Juallah hal-hal kecil yang untungnya kecil namun ulangi itulah yang disebut keberuntungan didalam kendali anda. Syukuri kemampuan anda untuk mengulangi hasil.

Kesimpulan Mario Teguh Golden Ways episode ini adalah ternyata semua hal dalam kehidupan ini adalah penuntun menuju keberuntungan. Kesialan terjadi adalah keadaan sementara yang tidak mungkin permanen karena kita memiliki bakat yang hebat untuk survive di dalam seburuk-buruknya keadaan. Jadi mulai hari ini, marilah kita lihat apapun yang terjadi tidak terpisah antara keberuntungan dengan kesialan, kesulitan dengan kemudahan, malapetaka dengan rahmat karena Tuhan Yang Maha Penyayang tidak terkurangi kekayaannya dengan memperkaya kita dan Tuhan sangat berkepentingan untuk menjadikan kita pribadi yang jiwanya damai.
Bagaimana kalau kita menerima apapun yang terjadi sebagai sesuatu yang memang sudah terjadi karena kedamaian mudah datang kepada orang yang menerima yang sudah terjadi dan walaupun yang terjadi tidak baik, kalau diterima sebagai perintah untuk membaikkan diri maka kita akan menjadi pribadi yang beruntung apapun yang diakatakan orang mengenai kita



Link Video









0 komentar:

Posting Komentar