06.06
0

Resume Video Mario Teguh : Muda dan Galau 

By : Qori' Wahyu Krisnanda (5111100059) SOSET A


Saat ini adalah musimnya orang galau. Galau itu adalah wilayah orang muda. Setiap anak muda pasti pernah galau. Namun kegalauan yang tidak baik adalah kegalauan yang berkelanjutan karena itu bukan merupakan sifat asli hati. Oleh karena itu kita harus bisa menggambil kekuatan dan keuntungan dari kegalauan itu agar kita bisa segera menjadi pribadi yang berhasil semudah mungkin.
Galau adalah tanda pertumbuhan bagi yang muda dan kemandegan bagi yang tua. Muda dan galau itu wajar dan kita tidak akan kehilangan kualitas itu hingga mencapai kehidupan yang mapan. Lalu kegalauan itu digunakan sebagai tanda bahwa kemampuan kita telah mencapai batasnya dan itu perintah untuk segera menghadap ke Tuhan untuk meminta kekuatan yang lebih. Jadi bagi yang muda apabila galau , itu merupakan perintah untuk mendapatkan kejelasan dan bagi yang tua apabila galau, itu merupakan perintah untuk menambahkan kemampuan.
Sebab dari banyak kegalauan adalah salah berharap. Tidak berharap kepada Tuhan tapi berharap kepada pekerjaan, mengalihkan harapan dari Pemberi rezeki kepada organisasi. Padahal selalu ada rezeki dimanapun kita berada. Banyak orang membatasi kehebatan dirinya dengan pendapat kecil mengenai dirinya. Maka orang-orang yang ingin sembuh dari penyakit galau harus belajar menghormati dirinya sebagai orang yang mampu. Muda dan tidak dihormati itu wajar , karena banyak yang menganggap yang tua yang berhasil dan yang sudah kaya yang berhasil tapi pemuda yang mengubah dunia selalu disepelekan waktu muda tapi katakan, “Lihat saya! nanti!”.
Lebih baik galau karena bingung memilih daripada damai karena acuh terhadap pertumbuhan. Yang jadi pertanyaan adalah apakah kita galau untuk sesuatu yang penting atau tidak. Karena galau itu adalah kesedihan akibat kehilangan atau belum jelasnya pilihan dalam hidup yang disebabkan perbedaan antara harapan dengan kenyataan. Dan yang muda adalah pemimpi, imajinasinya membesarkan kesedihan dan kegalauan, jadi orang yang kreatif itu mudah galau, karena yang tidak menyedihkan pun dianggap menyedihkan, itu ditimbulkan karena ia menggunakan imajinasinya. Orang yang galau, semakin galau harus semakin menyadari bahwa ia memiliki kemampuan membayangkan yang hebat sekali. Sebagaimana kata Einstein, ”Imagination is more important than knowledge and skill”. Karena dengan imajinasi itu seseorang bisa membayangkan bagaimana proses mencapai keberhasilan. Banyak orang membayangkan keberhasilan tapi tidak membayangkan proses untuk mencapai keberhasilan. Banyak orang membayangkan keberhasilan tapi tidak membayangkan penderitaan dari kegagalan. Lalu mengapa kita menggunakan rahmat yang bernama imajinasi untuk mengecilkan hati kita sendiri padahal kita bisa menggunakan kemampuan kita untuk membayangkan hal yang penting bagi kedamaian dan keberhasilan kita.
Sebagian orang yang galau, merasakan kegalauan karena tidak sedang bergaul, tidak sedang berhadapan dengan orang, tidak sedang menggembirakan orang, tidak sedang mendengarkan nasehat, tidak sedang memuliakan ibundanya, tapi  orang-orang yang galau itu sedang diam, melihat dinding, kadang-kadang melihat jin , wkwkwk. Maka dari itu libatkan lah diri kita dalam pergaulan dengan orang-orang yang kekuatan pribadinya yang ketertarikanya bagi kehidupan menghapus semua ketertarikan kita untuk galau. Kita dinilai dari teman-teman kita.
Kegalauan itu adalah masa dimana kita paling membutuhkan kasih sayang. Orang yang galau itu sedang tidak mapan karena harus bergerak maju. Yang dibutuhkan adalah kasih sayang, karena kasih sayang adalah tenaga yang mendorong menuju kebaikan. Tidak masalah bergalau ria dan berlebay ria asalkan kita mengerti bahwasanya kegalauan adalah getaran yang memungkinkan kita didorong untuk bergerak menuju sesuatu yang penting.
Sifat dari hati adalah naik dan turun, waktu di bawah kita sebut galau, waktu di atas kita sebut super. Sebaiknya, dimanapun kondisi kita entah diatas atau dibawah kita tetap berkerja karena waktu itu berjalan terus walaupun kita sedang diatas (senang) atau sedang dibawah (sedih). Lakukan apa yang perlu kita lakukan dalam kondisi perasaan apapun karena itulah yang membangun hormatnya orang. Yang kita lakukan untuk mendamaikan orang akan tercermin untuk kedamaian kita sendiri.
Katakan bila kita dalam keadaan tersesat, kamu hilang ya? Katakan tidak, saya tidak sedang hilang, saya hanya berada ditempat yang saya belum kenal. Dengan sikap seperti ini kita tidak akan menjadi galau. Saya tidak bingung, saya hanyasedang banyak pertimbangan, orang seperti ini ditambah dengan kekuatan tidak tahu malu, tidak akan galau. Maka dari itu mulai dari sekarang, jangan rendahkan diri kalau kita salah. Jangan anggap diri kita “a failure in life” bila kita gagal atau kita nakal. Katakan seperti ini, kalau akau gagal, salah atau nakal itu buka criminal, tapi lucu. Bagi anak muda. Tapi bagi orang tua salah itu membutuhkan perbaikan. Jadi bukan galaunya yang menjadi focus kita tetapi  membangun pribadi yang santai kalau gagal. Karena kegagalan adalah kewajaran bagi orang yang mengupayakan keberhasilan. Kalau kita tidak ramah terhadap kegagalan, lalau bagaimana mungkin keberhasilan akan terletak dengan indahnya di meja kita. Maka mulai hari ini marilah kita menjadi pribadi yang ramah terhadap semua hal yang dicoba.  Kalau orang lain katakan tidak mungkin, maka kita katakan biar aku yang coba. Kalau ada orang yang mengatakan itu sudah perah di coba dan gagal, maka katakan  ijinkan saya mencoba dengan cara saya. Dan ingat, orang galau adalah orang yang membutuhkan kasih sayang.  Maka bergaulah dengan orang - orang yang penuh kasih, jangan mendekatkan diri kepada orang yang suka menilai kita dari kelemahan, yang mengkritikkan, yang sebagian orang tidak ikhlas melihat temannya berhasil. Dan merayakan kegagalan orang.

“GALAU ITU SEMENTARA TAPI KEBERHASILAN KITA ITU HAK”

 link : http://www.youtube.com/watch?v=3djrc1-MKxY

0 komentar:

Posting Komentar