12.20
0

Resume Mario Teguh Golden Ways – Terpaksa Kaya

Oleh   : Luthfan Aufar Ramadhan - 5111100174
Link    : http://www.youtube.com/watch?v=nkj-XsLYEFg


 “Semua orang yang menjadi betul-betul kaya tidak pernah betul-betul menginginkan jadi orang kaya, tetapi yang dilakukannya menjadikan mau tidak mau dia dikayakan oleh Tuhan.” 

    
     Hukum utama yang berlaku dalah kehidupan ini adalah sebab akibat, maka marilah kita menjadi sebab bagi akibat yang kita inginkan. Anak yang sehat, lucu, mengabdi kepada orang tuanya, dekat dengan Tuhan apakah sebuah kekayaan? Ya! Suami yang setia? Kekayaan! Suami yang setia dan kaya? Kekayaan! Berarti kalau begitu kekayaan lebih dari hanya uang.


“Tuhan memurahkan semua kekayaan bagi orang yang dekat denganNya, karena kekayaan timbul jika kita mensyukuri.”

     
     Kaca mata apakah ada harganya? Ada! Mata ada harganya? Ada harganya hanya kita tidak tahu karena harga itu ditetapkan oleh Tuhan. Bagi yang bersyukur matanya murah sekali, dimilikinya tanpa penyakit, cemerlang, bening, tanpa dibantu dengan apa-apa. Tapi bagi orang yang tidak bersyukur dibuat mengetahui melalui penyakit,  jadi mahal sekali. Jadi kalau begitu Tuhan memurahkan semua kekayaanNya bagi orang yang dekat denganNya. Lalu mencabut itu semua menjadikannya sangat mahal kepada yang mendustakan nikmat. Manusia paling sering tidak mensyukuri. Sebetulnya kekayaan kita itu bukan timbul dari yang kita miliki, kekayaan kita timbul karena mensyukuri.
    Tidak mungkin orang yang tidak ber-akhlaq menjadi kaya dan tidak mungkin orang kaya tidak ber-akhlaq.  Bagaimana dengan orang-orang yang terlihat kaya tapi akhlaq-nya tidak baik? Tidak semua harta itu rezeki, dan ada yang kelihatannya seperti rezeki padahal sebetulnya adalah harta orang yang hukumannya sedang ditangguhkan.


“Jadilah sebaik-baiknya di tempat anda berada sekarang, karena hal tersebut yang menjadikan terpakasa kaya.”

     
    Bisakah kita memburukkan kehidupan di dunia dan pantas berada di Surga? Mari menjadi seindah-indahnya pribadi di dunia supaya kita mendapatkan tiket masuk Surga karena kita menjadi hadiah untuk kebahagiaan bersama. Orang yang asik menyibukkan dirinya untuk bermanfaat untuk sesama akan dikayakan oleh Tuhan karena berkali-kali kita diberitahu seindah-indahnya manusia adalah bagi yang bermanfaat untuk sesama dan alam.
    Terpaksa itu karena kita sebagai manusia mencari yang mudah. Itu disebut “economy” kalau bisa dilakukan dengan duduk kenapa harus berdiri. Wajar dan very smart. Tetapi kita malas, penunda, berprasangka buruk bahwa itu sulit. Orang kecil mampunya memikul yang kecil, jadi kalau anda mau memikul yang besar doanya adalah Tuhanku kuatkanlah pundakku sehingga beban besar kurasakan mudah. Biaya hidup menjadi kecil karena kemampuanku besar. Jangan minta kehidupan yang mudah tapi kehidupan yang kuat. Orang yang tidak punya tetapi sungguh-sungguh memberi kalau tuhan percaya melalui tindakan. Diberikan melalui sudut yang tidak terduga. Walaupun anda belum punya “beri” supaya anda diberi.
    Orang yang dihormati itu bukan karena orang yang benar saja. Tetapi orang yang tegas dengan kebenarannya. Orang benar yang tidak tegas menjadi salah karena kebenaran yang terlambat adalah salah. Berarti orang yang tegas namun salah lebih baik daripada orang yang benar namun tidak pernah tegas. Mengapa? Orang yang tegas dan salah segera tahu cara membetulkan. Orang benar yang tidak tegas tidak pernah tahu. Marilah berketetapan karena kalau salah tetapi itu baik Tuhan yang membetulkan.

“Tabahlah sabarlah, kalau anda melakukan sesuatu yang baik, sudah jangan melihat macam-macam!  Teruskan!  Jadikan diri anda bernilai bagi sesama.”


 

0 komentar:

Posting Komentar