06.02
0

Nama     :  Wati Margaretha Marpaung
Kelas     : Sosio Etika A
NRP      : 5111100200



             "'Wani Piro?', kerap kali dikaitkan dengan berapa banyak kita bersedia membayar. Maka ‘Wani Piro?’ atau berani berapa adalah berani berapa besar upaya anda untuk mencapai keberhasilan yang anda ikrarkan.”, demikian pembukaan dari Bapak Mario Teguh dalam pembahasannya mengenai nilai tukar atau mata uang yang perlu kita gunakan untuk membayar keberhasilan kita.
            Dalam mencapai keberhasilan kita, ada hal-hal yang harus kita lakukan, misalkan pengorbanan. Pengorbanan merupakan hal yang kita lakukan dengan meninggalkan hal yang baik untuk mencapai hal lain yang lebih baik. Seorang pecandu rokok yang berhenti merokok karena sakit bukanlah melakukan pengorbanan, melainkan hanya meninggalkan, sedangkan contoh pengorbanan adalah seorang kepala keluarga meninggalkan waktunya untuk bercengkrama dengan istri dan bermain dengan anaknya demi menyelesaikan tugas di kantornya untuk lembur.
            Pengorbanan merupakan hal yang sulit untuk dilakukan karena hal yang ditinggalkan adalah sesuatu yang tadinya sudah baik. Pengorbanan dapat kita lakukan apabila hati kita bening, pikiran jernih, dan kita sudah terbiasa dengan perilaku yang indah.
             Dalam teori Bapak Mario Teguh mengenai “Wani Piro” ini, dia mengatakan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang berjiwa positif dan memiliki keberuntungan dalam segala aspek. Walau terkadang usaha yang kita lakukan mungkin belum memberikan hasil yang maksimal, itu bukanlah dikarenakan faktor ketidakberuntungan, namun hal yang kita lakukan mungkin bukanlah pada waktu yang tepat. “There is time for everything”,Bapak Mario Teguh mengatakannya karena Tuhan sudah punya rencana akan kehidupan dan masa depan kita. Karena itu kita tidak perlu terlalu khawatir akan kegagalan yang mungkin kita akan dapatkan, tetapi berfikirlah positif bahwa kita akan mendapatkan hal yang kita inginkan pada waktunya. Berfikirlah bahwa kegagalan yang kita peroleh merupakan jalan keberuntungan yang kita dapatkan atau pengorbanan demi mendapatkan hal yang lebih baik.
              Ada dua jalur dalam kehidupan kita ini, yaitu jalur cepat dan jalur lambat. Dalam prinsipnya kita janganlah menginginkan berada pada jalur cepat, karena dengan kata lain kita sedang berada pada jalur lambat, melainkan bencilah perilaku pada jalur lambat karena dengan kata lain kita yang melakukannya merupakan orang yang berada pada jalur cepat. Bencilah hal-hal yang membuat kita semakin kecil atau semakin lambat, dan hindarilah hal-hal tersebut.  Tinggalkan semua hal yang membuat kita lambat untuk menggapai impian kita, dan tirulah orang-orang yang berada pada jalur cepat atau jalur sukses.
           Kesempatan itu bukan datang hanya sekali, tetapi dia hanya datang dengan wajah yang sama satu kali saja. Kesempatan itu dapat datang lagi, hanya saja mungkin dengan wajah yang berbeda. Maksud dari wajah yang berbeda ini adalah misalkan dalam hal mendapat kesuksesan dalam bekerja, kita mungkin ditolak dalam suatu kesempatan kerja karena ada halangan pribadi dari kita, tetapi kesuksesan bekerja itu akan datang lagi dengan wajah pekerjaan lain yang juga bisa memberikan kita kesuksesan bekerja. Kesempatan itu juga datang dan mengetuk pintu yang berbeda-beda, karena itu kita jangan terlalu mengeluh akan kesempatan yang mungkin terlepas dari kita, karena saat kesempatan itu datang kembali mengetuk pintu lain kita bisa mendapatkannya.
            Dalam usaha untuk menggapai sesuatu kita harus belajar dan bekerja keras untuk pantas mendapatkan sesuatu tersebut. Kepantasan untuk menjadi orang kaya selalu mendahului kekayaan, dan kepantasan untuk mendapatkan kesuksesan selalu mendahului kesuksesan tersebut. Karena itu janganlah risau kita akan menjadi apa, tetapi berusahalah menjadi pribadi yang pantas untuk menjadi apa yang kita inginkan.
             Dalam mencapai kesuksesan urutan hal yang perlu kita lakukan adalah menentukan tujuan kita, menentukan target-target yang ingin kita capai, dan mengetahui apa yang harus didahulukan dan apa yang dikorbankan.
          Dalam menggapai kesuksesan ada tanda-tanda yang cukup jelas saat kita dekat dengan kesuksesan atau keberhasilan tersebut, yaitu orang-orang akan lebih mudah setuju kepada kita.
“Kesungguhan kita adalah bukti bahwa kita ikhlas Beriman, bahwa kita menyandarkan keberhasilan kepada ketetapan Tuhan yang berpihak pada orang-orang yang baik. Wani piro adalah tantangan kepada jiwa-jiwa yang baik untuk membuktikan bahwa dirinya adalah Khalifah yang memajukan kebaikan dan mencegah terjadinya keburukan”


Sumber :
http://www.youtube.com/watch?v=BwANVLs4Mes

0 komentar:

Posting Komentar