06.05
0
Nama : Muhamad Rohman
Kelas : Soset A
NRP :  5111100043
Testimonial 
Overall menarik sekali kuliah sosio etika ini, karena membuka banyak wawasan yang tidak kita dapatkan di matakuliah standard kampus teknologi seperti ITS. Banyak hal baru yang bisa saya dapatkan melalui kuliah tamu sosio etika ini, kenalan baru dengan pembicara salah satunya. Selaion itu bisa dapat souvenir menarik.

Materi Favorit
Materi yang menjadi materi favorit saya sampai saat ini adalah materi mengenai Study Abroad di peghujung kegiatan kuliah tamu. Mengapa? Sebenarnya saya ngefans sama pembcaranya, pak Dr. Ir R.V Hari Ginardi M.Sc sampai - sampai saya menuliskan resumenya di blog pribadi saya. Kurag lebih isinya seperti berikut ini :
Ceritanya hari ini saya baru saja mengikuti salah satu kuliah tamu yang rutin diadakan setiap minggu di jurusan T.informatika ITS. Program ini adalah salah satu program yang di gagas dalam salah satu mata kuliah saya di semester ke empat ini dan di sesi terakhir ini menghadirkan guru yang begitu saya kagumi Dr.Ir.R.V Hari Ginardi M.Sc salah satu dosen yang telah lama di Austria dan berpetualang ke hampir 200 kota di 29 negara yang berbeda dengan pengalaman yang luar biasa, beliau hari ini di dampigi juga oleh salah satu dosen muda saya, Ary M. Shiddiqi S.Kom Ms.Comp lulusan S2 dari Australia yang membahas tentang study abroad. Dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan pembukaan Pak Hari membuka kuliah tamu dengan penuh semangat.
Indonesia adalah salah satu negara dengan SDM yang paling banyak dicari oleh instansi – instasi peyedia beasiswa? Saya baru percaya setelah beliau yang mengatakan seperti itu, beliau total selama 10 tahun di Austria karena beasiswa sampai mendapatkan gelar Doktor disana. Banyak pelajaran yang sangat berharga, sungguh banyak sekali, nanti akan saya ceritakan satu per satu.

1. Darimana kita bisa mendapatkan beasiswa ke LN?
Faktanya banyak sekali beasiswa LN yang ada diluaran sana, tergantung bagaimana kita mendapatkan informasi, beliau mengatakan “Banyak – banyaklah mencari pasti kalian akan medapatkannya. Gak ada kok yang sulit, beasiswa itu tlecekan (dengan logat madiunnya)”. Beliau menyarankan salah satu milis beasiswa yaitu beasiswa@yahoogroup.com disana ada banyak sekali beasiswa mulai dari kelas ecek – ecek sampai kelas berat.

2. Bagaimana mecapai kualifikasi beasiswa yang ada?
Resepnya cuma 3B. 1) Baik dalam bersikap 2)Bangun banyak komunikasi 3)Buat IPK sebaik mungkin, gak harus yang terbaik. Ya, resep 3B itu yang mengantarkan beliau ke luar negeri. Pondasi pokok utama adalah sikap yang baik, dengan sikap yang baik dan banyak komunikasi, IPK bisa dicari dengan mudah. Diluaran sana masih banyak perusahaan yang bingung mau menggelontorkan uangnya kemana. Carilah beasiswa yang sesuai dengan kondisi kita. Tak mungkin juga kalau kita dengan kondisi pas – pasan mencari beasiswa yang hanya membayar beban studi sedangkan biaya hidup ditanggung sendiri. Bisa, tapi ngoyo, beliau tertawa.

3. Kalau sudah dapat gimana?
Dilanjutkan oleh pak Ary yang bicara dengan gaya santai dan medok khas kedirinya yang jarag mau pakai bahasa Indonesia, kataya cinta budaya jawa ben gak ilag bahasane. Tapi saya aka menjelaskan dalam bahasa jawa ya, hehehe. Pertama pelajari hukum da aturan di tempat tujuan, bawalah surat – surat yang sekiranya dibutuhka disana. Janga sampai sudah disana terus di deportasi, gak lucu lak an. Selain itu guna mempelajari hukum dan aturan disana itu karena kulturnya berbeda jauh dengan Indonesia, beliau bilang disana itu istilahnya Auto Pilot = Manusia yang dikendalikan aturan, bukan Manusia yang mengendalikan aturan seperti Indonesia. Di Austria, jangan melakukan sesuatu yang tidak ada dalam aturan, nah kalau di Indonesia lakukan saja kan gak ada aturan yang melarang. Itu bedanya.
Kedua, Siapkan barang seperlunya di luar negeri ada PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) yang pasti akan siap membantu kita kalau sudah di LN, tinggal cari saja kontaknya. Kalau gak salah yang saya tahu salah satu ketua PPI belanda saat ini adalah Uda Ridwansyah Yusuf Achmad yang juga aktif blogging yang menjadi favorit saya. Gak perlu repot – repot bawa beras, mie instantat, setrika dan kawannya. Masa bagasi pesawat cuma 20 kg dihabisin gara – gra setrika. Butuh panci, dandang, dll bilang saja sama PPI.

3. Kalau Sudah di LN gimana?
Ini hal penting yang menjadi alasan kenapa kita harus memepelajari hukum dan aturan disana, beradaptasilah secepat mungkin. Untuk masalah makanan disarankan kita masak sendiri karena bisa setengah jauh lebih murah. Jangan takut gak bisa survive, banyak pekerjaan yang bisa diambil disana, sebagai freelancer. Manfaatkan suasana belajar semaksimal mungkin dancari teman sebanyak – banyaknya. Luar negeri adalah iklim yang memiliki sifat sangat terbuka, jangan pernah memendam sesuatu kita harus mengatakan semuanya kalau mau survive. Bangunlah banyak relasi dan komunikasi ke banyak kalangan, jadilah aktivis yang mewakili Indonesia. Pak Hari selalu memiliki resep ampuh untuk membangun citra Indonesia di LN, bertanyalah dengan resep berikut dan bertanyalah secukupnya jangan SKSD nanti bulenya ilfil. 1) Tanya, taukah anda Indonesia? 2) Kalau anda tahu, apa yang membuat anda tahu tentang Indonesia. 3) Mengapa anda menyukainya? 4) Bagaimana kesan ada setelah berinteraksi dengan saya apakah pandangan anda semakin bagus tentang Indonesia atau semakin buruk. Ini resep cari tema di LN menurut beliau.

4. Apakah di LN cuma kuliah saja?
Ngapai kalau ke luar negeri cuma ingin dapat ijazah Doktor terus pulang ke Indonesia atau bahakan tetap disana karena tertarik bekerja. Inti utamanya bukanlah itu, kalau cuma ijazah Doktor di Indonesia banyak. Carilah pengalaman sebanyak mungkin, pelajari budaya, kalau bisa sempatkan mengunjungi kota – kota yang berbeda dengan peradaban Unik. Sambil nyelam minum air, perkenalkan Indonesia juga, bangun relasi nanti dijamin Wawasan anda sangat luas. Beliau hampir mengunjungi semua daratan eropa, tapi rasanya gak cukup maka beliau selalu menyempatkan diri mengunjungi negara – negara Timur Tengah baik yang maju maupun yang terbelakang karena konflik. Banyak ilmu kehidupan yang kita dapatkan disana.

5. Pasca Pendidikan seharusnya bagaimana?
Banyak dari lulusan beasiswa ke LN sudah malas kembali ke dalam negeri, alasannya kenapa? Banyak orang bilang disana gajinya besar. Iya besar, tapi bayangkan bagaimana juga biaya hidup disana. Pak Hari mengatakan bahwa gaji buruh di Austria mencapai 2500 Euro atau setara Rp 25.000.000 bila kurs anggap saj Rp 10.000 / Euro. Itu setara dengan gaji dekan di UI, berarti kalau di Austria dekan UI = ……? Jawab sendiri ya, hahaha. Namun ingat juga nilai 1 Euro di negara asalanya sama saja dengan 1000 rupiah kalo rupiah di Indonesia. Berarti sama saja. Masalah mau tetap tinggal atau tidak sebenarnya bukan masalah, anda mau tetap disana tidak masalah tapi Apa yang dapat anda berikan untuk Indonesia ketika anda disana? Bangunlah citra bik bangsa Indonesia ketika anda mau menetap disana. Dan yang masih mau balik ke Indonesia, berikan yang terbaik untuk Indonesia, bagi ilmu anda sebanyak mungkin.
The Art of Effective Presentation
Saya sudah sedikit lupa isinya, karena datang terlambat. Namun yang membuat saya masih ingat sampai sekarang adalah pembawaan materi yang sangat menarik dan interkatif dengan pesertanya.

Kebebasan Berekspresi dalam Dunia IT dan Kejahatan di Dunia Maya
Saya menyukai mater ini karena kebetula saya tertarik di bidang ini. nambah ilmu juga menghadapi serangan - seranga yang mungkin dilakukan di dunia maya karena keteledoran atau bahkan karena kemajuan teknologi.

Ya, itu yang saya dapatkan. Semoga gak salah ya, soalnya mendengarka kuliah sambil bikin resume agak kurang pas. Materinya bukannya masuk tapi malah terpecah - pecah (nulis + mendegarkan) itu sulit banget.

Kritik dan Saran
Untuk kuliah soset kedepan tidak usah ada Kuliah Tamu, tapi diganti kegiatan lain yang ada hubungannyadengan sosio etika.
Tapi tetap adakan kuliah tamu entah dengan mata kuliah baru atau kegiatan yang diakomodasi jurusan.

Usulan materi
          Mungkin kalau masih tetap ingin di mata kuliah sosio etika harus mengusung isu - isu sosial dan budaya, karena etika tidak jauh dari itu.

Curhat
Mungkin kuliah tamunya bisa diganti hari lain. Karena hari jumat biasanya saya alokasikan untuk olahraga.

0 komentar:

Posting Komentar