Jika ada orang bilang “Pak, saya mohon maaf”, maka jawablah “Sudah saya maafkan kemarin”
Dalam
berlangsungnya kehidupan kita, ada sesuatu yang sering kali memenjara kita,
yaitu amarah. Hampir tidak ada orang yang tidak marah sama sekali dalam sehari.
Justru banyak orang yang memanjakan rasa marah tersebut dan bahkan
menikmatinya, karena rasa marah memang nikmat. Rasa marah tidak selamanya
negatif. Dari rasa marah dapat timbul semangat yang lebih. Namun, sering kali
rasa amarah tersebut disalahgunakan orang untuk hal yang negatif.
Marahlah, namun tidak untuk merendahkan diri dan melukai orang lain. Caranya adalah dengan memaafkan, karena memaafkan membuat kita benar-benar bebas.
Memaafkan memberi kita kekuatan
Hal ini
harus dilihat dari proses ketika seseorang membuat kita marah. Jika seseorang
sedang melukai kita, dan itu masuk ke hati kita, rasanya akan sakit sekali
sehingga kita marah. Dengan memendam rasa marah, maka kita akan terikat dengan
rasa marah tersebut dan terpenjara dalam amarah. Hal tersebut merupakan suatu
hal yang tidak diperlukan dan menyebabkan kita berfikir secara tidak rasional.
Dengan memaafkan, maka kita akan terbebas dari penjara amarah tersebut sehingga
kita akan mendapat kekuatan.
Kunci memaafkan
Memaafkan
sebenarnya merupakan suatu hal yang mudah. Logika memaafkan sangatlah
sederhana. “Lupakan rasa sakitnya, Ingat
pelajarannya”. Hanya dua langkah. Namun sering kali orang sulit untuk
melakukan hal tersebut. Kunci memaafkan
adalah ‘Pengertian’. Orang yang mengerti akan mudah memaafkan, sedangkan
orang yang marah, akan menolak untuk mengerti.
“Lupakan rasa sakitnya, Ingat pelajarannya”
Kerugian bagi orang yang sulit memaafkan
Hati dapat
diandaikan sebagai sebuah pelabuhan, pelabuhan bagi perasaan. Terkadang hati
kita terisi oleh kapal-kapal yang marah, yaitu kapal-kapal yang terbakar. Hal
tersebut akan menyebabkan hati kita tidak tenang. Oleh karena itu, seharusnya
hati kita diisi oleh kapal cinta dan kasih sayang.
Bayangkan
saja, dengan satu detik marah, maka kita akan menyenangkan hati kita sendiri.
Namun dengan satu detik kasih sayang, maka tidak hanya hati kita yang akan
senang, namun orang di sekitar kita juga. Jika satu detik saja kita telah
marah, maka satu detik untuk kasih sayang kita telah hilang. Jangan menggunakan
hati kita sebagai pelabuhan kemarahan karena kita akan kehilangan kesempatan
untuk membuat orang lain di sekitar kita senang.
Membangun kapasitas memaafkan
Kemampuan
memaafkan ditentukan oleh kualitas kasih sayang kita. Hal tersebut dikarenakan
kualitas kasih sayang yang tinggi akan membuat kita lebih pengertian. Semakin
kita mengasihi, maka semakin kita mengerti dan semakin mudah pula kita
memaafkan. Jika kita sulit memaafkan, maka kualitas kasih sayang kita masih
rendah.
Kunci untuk
meningkatkan kualitas kasih sayang kita adalah kata “Putuskan”. Banyak orang
yang tidak sadar, namun rasa cinta adalah sebuah keputusan. Oleh karena itu,
jadilah seorang penebar cinta yang senantiasa memutuskan untuk mencintai
siapapun.
“Aku tidak menunggu dicintai karena aku percaya kemampuanku mencintai akan membuat orang lain mencintaiku”
Orang pada
umumnya secara tidak sadar telah mensyaratkan cinta mereka. Jika seseorang
baik, maka akan dicintai. Jika tidak baik, maka tidak dicintai. Hal tersebut
namanya bukanlah cinta, namun wajar. Kemampuan mencintai justru teruji ketika
kita mencintai orang yang sulit untuk kita cintai. Kemampuan memaafkan
ditentukan oleh kualitas kasih sayang, maka putuskan mulai sekarang untuk
mencintai, dan cinta yang indah itu tanpa syarat.
Memaafkan
itu kekuatan yang tumbuh, kualitas yang dinamis. Di depan orang kecil, masalah
menjadi besar, namun di depan orang besar, masalah yang sama akan mengecil. Jika
kita marah dengan sesuatu, maka janganlah kita meminta masalah tersebut cepat
hilang, namun berdoalah agar diri kita dibesarkan sehingga masalah itu tidak
mengganggu kita lagi saking kecilnya.
Bolehkah kita marah?
Jika kita
bilang marah itu haram, maka pikirkan lagi, Tuhan saja bisa marah. Jawabannya
adalah boleh. Marah adalah rahmat dari tuhan, yang rasanya tidak kita sukai,
namun jika digunakan dengan benar, akan meningkatkan kinerja kita. Orang yang
mengagumkan ialah orang yang marah namun mengendalikan amarahnya. Marah tidak
harus kasar dan penuh benci, namun marah juga jangan lama-lama. Hidup ini
pendek.
“Marahlah yang sebentar, bergembiralah yang lama, dan mencintailah sepanjang hidup”.
Menanggapi kesalahan orang
Semua
kesalahan bisa dimaafkan, namun tidak semua kesalahan bebas dari tanggung
jawab. Setiap orang memiliki hak untuk membalas, namun akan lebih baik jika
memilih untuk memaafkan. Walaupun sudah dimaafkan, tetap diperlukan sebuah
konsekwensi bagi pembuat kesalahan. Hal ini bertujuan agar orang tersebut tidak
mengulangi kesalahannya dan untuk mencegah agar orang lain tidak meniru
kesalahan tersebut.
Mengurangi penderitaan dengan memaafkan
Memaafkan
adalah pintu gerbang yang apabila kita masuki, maka kita akan mendapatkan
kekuatan. Jika kita tertimpa masalah, janganlah melanjutkan penderitaan, memaafkan
itu lebih cepat lebih baik. Orang yang cintanya kecil, jika disalahi, akan
membutuhkan banyak alasan untuk memaafkan, dan hanya akan memaafkan setelah
kesalahan sudah terjadi. Orang yang cintanya besar, akan telah memaafkan
orang-orang yang belum menyalahinya, sehingga mereka tidak akan terlukai oleh
kesalahan orang lain dan terhindar dari penderitaan. Oleh karena itu, besarkanlah
kemampuan untuk menyayangi agar kalian terhindar dari penderitaan dan tidak
perlu capek-capek memaafkan setiap kali orang salah.
Memaafkan diri sendiri
Masalah
lama tidak akan mengganggu orang yang baru. Maka, untuk memaafkan diri kita
sendiri, jadilah pribadi yang baru. Kesalahan kita akan baik jika itu bisa
menjadi pembaharu diri kita. Namun,
kesalahan kita akan buruk jika hanya membuat kita lemah dan takut untuk
mengulangi kesalahan. Janganlah takut untuk menjadi pribadi yang baru. Jika
orang lain bilang itu palsu, tidak
apa-apa, toh semua yang asli juga didapat dari berpura-pura sampai percaya itu
asli. Jika anda mengasihi diri anda sendiri, berilah diri anda kesempatan untuk
tumbuh dan menjadi pribadi baru, maafkanlah diri anda sendiri.
Kesimpulan
Memaafkan
adalah kapasitas yang tumbuh, yang pertumbuhannya sesuai dengan pertumbuhan
kapasitas kita untuk mencintai. Kemampuan mencintai bertumbuh bersama ketegasan
kita untuk memutuskan menjadi pribadi baru, yang memilih berhati besar, yang tidak
terlukai oleh urusan kecil, dan yang tidak merusak kehidupan karena
petimbangan-pertimbangan tidak penting yang hanya sementara.
Memaafkan
adalah pintu menuju kekuatan yang begitu besar. Memaafkan adalah salah satu
kemampuan Tuhan yang paling kita minta. Jangan menikmati penderitaan orang lain
yang meminta maaf kepada kita.
Marahi kesalahannya, cintai orangnya.
Oleh :
Sindunuraga Rikarno Putra
5111100076
Soset B
Sumber :
Part 1 : http://www.youtube.com/watch?v=4VfbymTOSSI
Part 2 : http://www.youtube.com/watch?v=neANKWGkoL8
Part 3 : http://www.youtube.com/watch?v=Jubk9SqXUeY
Part 4 : http://www.youtube.com/watch?v=Ie3OdH-AXEY
Part 5 : http://www.youtube.com/watch?v=JnzVaz6hTQw
0 komentar:
Posting Komentar