Resume Video Mario Teguh : Muda dan Galau
By : Qori' Wahyu Krisnanda (5111100059) SOSET A
Saat ini adalah musimnya orang galau. Galau
itu adalah wilayah orang muda. Setiap anak muda pasti pernah galau. Namun
kegalauan yang tidak baik adalah kegalauan yang berkelanjutan karena itu bukan
merupakan sifat asli hati. Oleh karena itu kita harus bisa menggambil kekuatan
dan keuntungan dari kegalauan itu agar kita bisa segera menjadi pribadi yang
berhasil semudah mungkin.
Galau adalah tanda pertumbuhan bagi yang
muda dan kemandegan bagi yang tua. Muda dan galau itu wajar dan kita tidak akan
kehilangan kualitas itu hingga mencapai kehidupan yang mapan. Lalu kegalauan
itu digunakan sebagai tanda bahwa kemampuan kita telah mencapai batasnya dan
itu perintah untuk segera menghadap ke Tuhan untuk meminta kekuatan yang lebih.
Jadi bagi yang muda apabila galau , itu merupakan perintah untuk mendapatkan
kejelasan dan bagi yang tua apabila galau, itu merupakan perintah untuk
menambahkan kemampuan.
Sebab dari banyak kegalauan adalah salah
berharap. Tidak berharap kepada Tuhan tapi berharap kepada pekerjaan,
mengalihkan harapan dari Pemberi rezeki kepada organisasi. Padahal selalu ada
rezeki dimanapun kita berada. Banyak orang membatasi kehebatan dirinya dengan
pendapat kecil mengenai dirinya. Maka orang-orang yang ingin sembuh dari penyakit
galau harus belajar menghormati dirinya sebagai orang yang mampu. Muda dan
tidak dihormati itu wajar , karena banyak yang menganggap yang tua yang
berhasil dan yang sudah kaya yang berhasil tapi pemuda yang mengubah dunia
selalu disepelekan waktu muda tapi katakan, “Lihat saya! nanti!”.
Lebih baik galau karena bingung memilih
daripada damai karena acuh terhadap pertumbuhan. Yang jadi pertanyaan adalah
apakah kita galau untuk sesuatu yang penting atau tidak. Karena galau itu
adalah kesedihan akibat kehilangan atau belum jelasnya pilihan dalam hidup yang
disebabkan perbedaan antara harapan dengan kenyataan. Dan yang muda adalah
pemimpi, imajinasinya membesarkan kesedihan dan kegalauan, jadi orang yang
kreatif itu mudah galau, karena yang tidak menyedihkan pun dianggap
menyedihkan, itu ditimbulkan karena ia menggunakan imajinasinya. Orang yang
galau, semakin galau harus semakin menyadari bahwa ia memiliki kemampuan
membayangkan yang hebat sekali. Sebagaimana kata Einstein, ”Imagination is more
important than knowledge and skill”. Karena dengan imajinasi itu seseorang bisa
membayangkan bagaimana proses mencapai keberhasilan. Banyak orang membayangkan
keberhasilan tapi tidak membayangkan proses untuk mencapai keberhasilan. Banyak
orang membayangkan keberhasilan tapi tidak membayangkan penderitaan dari
kegagalan. Lalu mengapa kita menggunakan rahmat yang bernama imajinasi untuk
mengecilkan hati kita sendiri padahal kita bisa menggunakan kemampuan kita
untuk membayangkan hal yang penting bagi kedamaian dan keberhasilan kita.
Sebagian orang yang galau, merasakan
kegalauan karena tidak sedang bergaul, tidak sedang berhadapan dengan orang, tidak
sedang menggembirakan orang, tidak sedang mendengarkan nasehat, tidak sedang memuliakan
ibundanya, tapi orang-orang yang galau
itu sedang diam, melihat dinding, kadang-kadang melihat jin , wkwkwk. Maka dari
itu libatkan lah diri kita dalam pergaulan dengan orang-orang yang kekuatan
pribadinya yang ketertarikanya bagi kehidupan menghapus semua ketertarikan kita
untuk galau. Kita dinilai dari teman-teman kita.
Kegalauan itu adalah masa dimana kita
paling membutuhkan kasih sayang. Orang yang galau itu sedang tidak mapan karena
harus bergerak maju. Yang dibutuhkan adalah kasih sayang, karena kasih sayang
adalah tenaga yang mendorong menuju kebaikan. Tidak masalah bergalau ria dan
berlebay ria asalkan kita mengerti bahwasanya kegalauan adalah getaran yang
memungkinkan kita didorong untuk bergerak menuju sesuatu yang penting.
Sifat dari hati adalah naik dan turun,
waktu di bawah kita sebut galau, waktu di atas kita sebut super. Sebaiknya,
dimanapun kondisi kita entah diatas atau dibawah kita tetap berkerja karena
waktu itu berjalan terus walaupun kita sedang diatas (senang) atau sedang
dibawah (sedih). Lakukan apa yang perlu kita lakukan dalam kondisi perasaan
apapun karena itulah yang membangun hormatnya orang. Yang kita lakukan untuk
mendamaikan orang akan tercermin untuk kedamaian kita sendiri.
Katakan bila kita dalam keadaan
tersesat, kamu hilang ya? Katakan tidak, saya tidak sedang
hilang, saya hanya berada ditempat yang saya belum kenal.
Dengan sikap seperti ini kita tidak akan menjadi galau. Saya tidak
bingung, saya hanyasedang banyak
pertimbangan, orang seperti ini ditambah dengan kekuatan
tidak tahu malu, tidak akan galau. Maka dari itu mulai dari sekarang,
jangan rendahkan diri kalau kita salah. Jangan anggap diri kita “a
failure in life” bila kita gagal atau kita nakal. Katakan seperti ini,
kalau akau gagal, salah atau nakal itu buka criminal, tapi lucu. Bagi
anak muda. Tapi bagi orang tua salah itu membutuhkan perbaikan. Jadi
bukan galaunya yang menjadi focus kita tetapi membangun pribadi yang
santai kalau gagal. Karena kegagalan adalah kewajaran bagi orang yang
mengupayakan keberhasilan. Kalau kita tidak ramah terhadap
kegagalan, lalau bagaimana mungkin keberhasilan akan terletak dengan
indahnya di meja kita. Maka mulai hari ini marilah kita
menjadi pribadi yang ramah terhadap semua hal yang dicoba. Kalau orang
lain katakan tidak mungkin, maka kita katakan biar aku yang coba. Kalau
ada orang yang mengatakan itu sudah perah di coba dan gagal, maka
katakan ijinkan saya mencoba dengan cara saya. Dan ingat, orang galau
adalah orang yang membutuhkan kasih sayang. Maka bergaulah dengan orang
- orang yang penuh kasih, jangan mendekatkan diri kepada orang yang
suka menilai kita dari kelemahan, yang mengkritikkan, yang sebagian
orang tidak ikhlas melihat temannya berhasil. Dan merayakan kegagalan
orang.
“GALAU ITU SEMENTARA TAPI
KEBERHASILAN KITA ITU HAK”
link : http://www.youtube.com/watch?v=3djrc1-MKxY
0 komentar:
Posting Komentar