18.59
0

Resume Mario Teguh Golden Ways (MTGW)
Episode: Logika Ikhlas (MetroTV - 14 Agustus 2011)


Mau tak mau, kita harus sadar bahwa hati memiliki logikanya sendiri, beda dengan logika yang dimiliki pikiran/akal. Contoh simpelnya, dalam urusan mencari nafkah, cara mencari/memperoleh uang dipikirkan dengan akal, tapi kehilangan uang dirasakan dengan hati.
Yang jadi permasalahan utama adalah logika yang seperti bagaimanakah yang harus digunakan agar menjadi pribadi yang ikhlas meski hati ini menjadi pelabuhan dari banyak perasaan yang membuat kita sulit untuk mengikhlaskan diri.

Bagaimanakah emosi memengaruhi masa lalu agar mampu untuk ikhlas dalam menjalani hidup ini?
Hati kita banyak digerogoti atau dibuat gemetar oleh perasaan-perasaan negatif setiap hari, seperti marah, gelisah, dendam, dsb.. Dari situ kita mulai berkutat mengenai ikhlas. Banyak orang bertanya-tanya, mengapa ikhlas itu sulit? Perlu digarisbawahi bahwa ikhlas harus ada dalam keseharian hidup kita. Janganlah ikhlas sebelum terjadi, tapi justru setelah terjadi. Contoh kasusnya: kemalingan barang rumah. Satu di antara cara mengamankannya, misalnya mengunci pintu, mungkin akan membuat Anda tidak ikhlas atas barang tersebut. Tapi kalau sudah terlanjur dimaling barangnya, tak ada pilihan lain selain harus ikhlas. Apabila itu terjadi, maka Anda bisa berpikir macam-macam mengenai cara menyelamatkan barang-barang lain. Misal: pintu rumah harus selalu dikunci ketika malam hari atau tak ada orang, barang pribadi disimpan di tempat yang aman/tidak boleh sembarangan menaruh barang, atau malah harus tidur di dekat pintu masuk rumah.
Untuk jadi pribadi yang besar, kita harus mau menghadapi masalah dengan logika yang menjadikan kita ikhlas. Ingat, masalah merupakan cobaan Tuhan untuk kita jadikan sebagai anak tangga menuju pribadi yang demikian. Dengan menggunakan logika yang seperti itu, maka kita akan mudah menerima segala sesuatu yang telah terjadi dan memasuki hidup yang belum pernah kita alami sebelumnya.
"Banyak orang sedang membangun ingatan yang buruk bagi hari esok karena tidak menggunakan logika ikhlas yang baik."
Ingat pepatah: hari ini harus lebih baik daripada kemarin, besok harus lebih baik daripada hari ini. Mengapa kita terjebak dalam masa lalu, padahal kita tak bisa berbuat apa-apa dalam masa itu untuk memperbaikinya? Makanya, gunakan hari ini sebagai waktu yang tepat untuk memperbaiki diri menghadapi hari esok yang penuh misteri sekaligus menjadi ingatan yang baik untuk hari esok tersebut.

Bagaimana bisa melihat wujud ikhlas dalam suatu proses?
Contoh kasus: ada seseorang yang difitnah orang lain dan dikatakan segala hal yang tidak benar tentang dirinya, sehingga dia marah dan ingin membalas orang yang merendahkannya tersebut (menghukum dan menyakiti balik) dengan risiko dia juga merendahkan keluarganya. Akhirnya dia menanggapi orang yang merendahkannya tersebut dengan tanggapan seperti ini: izinkanlah aku hidup dan biarlah aku memimpin kehidupanku sendiri dengan bebas karena kamu tak punya kuasa penuh untuk mengatur hidupku.
Mindset kita selama ini terhadap orang ikhlas antara lain: orang yang demikian itu lemah, masalah yang dipunyainya kecil atau bahkan tidak ada. Bukan. Orang ikhlas itu sebenarnya tegas lagi hebat. Hebatnya adalah karena mampu mengikhlaskan diri dan bersikap sebaik-baiknya di atas seburuk-buruknya masalah, bukan malah di dalam masalah. Orang tersebut sadar bahwa Tuhan pasti memuliakannya sebagaimana dia juga memuliakan dirinya sendiri.

Bagaimana orang yang sering sekali merasa sebagai korban, dalam kaitannya dengan konsep ikhlas tadi?
Itu hanyalah perasaan saja dan ini berlaku untuk segala ranah (pernikahan, pertemanan, pekerjaan, dsb.). Faktanya, tak masalah selama merasa jadi korban atau tidak, asal jangan bicara dengan menggunakan "bahasa korban". Bahasa tersebut berarti kita menerima/ikhlas untuk tak berhak jadi pribadi yang kuat.
"Orang yang berani bertindak karena ikhlas menerima kemungkinan gagal, akan lebih sering berhasil/jadi orang besar, daripada orang-orang yang melihat dirinya sebagai korban."

Katakanlah seperti ini!
"Apa yang saya lakukan baik bagi kita semua. Jadi bersyukurlah kalau ada yang salah. Tujukan saja protes atau kritikan itu pada saya, karena itu salah saya, bukan salah kalian. Jika memang apa yang saya lakukan baik dan berhasil, mestinya kita mendapat keuntungan atas apa yang saya lakukan itu secara bersama-sama."
Bukan malah mengatakan seperti ini, "Yang benar adalah aku, yang salah itu kalian."
Apabila sejak muda kita berkata sesuai contoh yang benar di atas, maka sebenarnya kita telah berlatih menjadi pemimpin. Minimal terapkan pada diri sendiri. Ketika bicara pada diri sendiri, katakanlah itu dengan tegas dan gagah, jangan lembeng/mendayu-dayu, sebab diri sendirilah yang mendengar perkataan diri sendiri.

Terkadang ikhlas di lisan itu gampang, tapi dalam hati masih ada uneg-uneg mengenai takdir yang ada pada kita sehingga menghalangi kita untuk ikhlas. Apa sebenarnya ciri2 ikhlas itu?
Tidak apa-apa jika memang hati belum bisa ikhlas, asalkan perilaku semakin baik. Inilah kepalsuan terbaik. Jangan haruskan perilaku kita sesuai dengan kondisi hati yang sebenarnya, tapi lakukan sebaliknya sehingga hatilah yang mengikuti perilaku. Buktinya, ada orang memakai sepatu bigboss saja memberikan kesan bahwa dia adalah seorang bos terkenal di tempat itu. Lainnya, memakai baju tidur/piyama seharian memberikan kesan bahwa sedang malas bin lemas, sehingga hendak masuk bioskop malah disediain tikar untuk tidur. Jadi, ubahlah perilaku luar Anda sehingga perilaku dalam bisa mengikuti.

Pentingnya ikhlas: untuk menyelesaikan yang telah terjadi dan meneruskan kehidupan dengan segala potensi baru. Mengapa? Banyak orang yang sedang merendahkan kualitas hidupnya hari ini untuk memuaskan dirinya tentang sesuatu di masa depan yang tak bisa diperbaikinya.
"Ikhlas itu termasuk menerima bahwa kita tidak mungkin 100% benar, seperti orang tidak mungkin sepenuhnya salah."

Ikhlas pun justru harus dibarengi dengan melihat cara-cara pembenahan diri menuju pribadi yg lebih baik.

Bagaimana definisi logis mencintai dengan ikhlas?
Kalau ingin hidup bebas berbahagia, bernyanyilah seperti tak ada yang mendengar, menarilah seperti tak ada yang melihat, dan cintailah seperti takkan terluka. Cintailah sepenuh hati dan serahkan pada Tuhan akhir dari kecintaan itu. Keberhasilan dalam hidup karena kita selalu bekerja sebaik mungkin dilihat orang lain.

Bagaimana cara untuk ikhlas dalam memiliki harapan, apalagi untuk yang sering minder dalam menghadapi hidup?
Syukuri apa yang ada (kelebihan maupun kekurangan) pada diri kita! Setiap orang pastilah punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Meski punya kekurangan, harapan itu masih bisa dimiliki.
"Cara mensyukuri kelebihan adalah dengan cara bersegera melakukan sesuatu yang bisa kita lakukan."

Ingatlah, banyak orang gagal karena tidak memanfaatkan kelebihan yang dimilikinya. Orang yang punya banyak kelemahan namun fokus pada sesuatu yang bisa dilakukan ialah orang ikhlas yang dicintai Tuhan. Mengapa? Sebab orang yang berbuat demikian merupakan tanda bahwa orang itu bersyukur. Kelebihan kita yang mengindahkan kehidupan orang lain itu tumbuh karena kita mensyukuri apa yang bisa kita lakukan itu hingga kita bisa dihormati orang lain. Kelebihan kita yang selalu kita syukuri dengan baik akan menumbuhkan kualitas-kualitas yang aslinya diilhamkan oleh Tuhan kepada kita sejak lahir sehingga kita bisa menjadi insan yang berguna bagi sesama.

Lebih susah mana antara ikhlas dalam memberi atau ikhlas dalam menerima? Mengapa demikian?
Lebih susah ikhlas dalam memberi, itulah ujian. Contoh kasusnya, pasti ada kotak sumbangan untuk pakaian bekas daripada untuk pakaian baru. Alasannya, pakaian bekas lebih sering kita sumbangkan orang dan kita tidak menyukai pakaian bekas itu. Padahal memberi yang paling mulia ialah memberi yang disukainya. Tak mungkin memberi sesuatu secara utuh tanpa memberikan diri secara utuh pula. Barang yang kita sukai kita dapatkan dengan penuh perjuangan dan pengorbanan.
Dari situ, kita dapat mengatakan bahwa orang ikhlas nilainya tinggi sekali. Orang ikhlas itu melihat bahwa yang kita lakukan selama ini ialah orang yang memberikan sesuatu yang dia miliki kepada orang lain yang membutuhkan agar orang lain dapat menikmati keberhasilan yang sama rata dengan keberhasilan yang kita peroleh.

Bagaimana mengikhlaskan hati yang terlanjur terluka?
Hati punya kemampuan menyembuhkan dirinya sendiri yang hebat. Semua hal yang terjadi dalam kehidupan ini, baik yang sifatnya menyakitkan ataupun mengindahkan, pasti berlabuhnya di hati. Impian yang kita miliki pasti timbul dari hati. Kalau kita memasukkan ke hati penghinaan yang diungkapkan orang lain, hidup kita pasti terganggu.
Hati punya kualitas hebat untuk bisa melupakan. Kalau mau melupakan yang buruk, maka mengapa tidak kita gunakan itu sekaligus fokus untuk berbuat yang baik?

Bagaimana cara kita ikhlas agar tidak mudah merasa cemburu?
Orang yang sangat mencintai sesuatu tak mungkin tak punya sifat cemburu. Cinta itu harus memiliki. Jika malah berpikir sebaliknya, maka yang berpikir demikian itu frustasi. Orang harus bisa mengelola rasa cemburunya dengan logikanya. Orang cemburu sedang kehilangan rasa percaya diri (PD)-nya menjadi pasangan hidup terbaik untuk pasangannya. Perbaiki rasa cemburu itu diiringi dengan perbaikan atas rasa PD-nya itu.

Bagaimana kita bisa mengetahui bahwa hasil yang kita peroleh/hadapi itu merupakan hasil keihklasan kita dan orang lain melihat bahwa kita ikhlas?
Jangan langsung bilang secara lisan bahwa kita ikhlas, itu masih belum ikhlas namanya. Ikhlas itu pada dasarnya menerima keadaan dengan satu hukum: menerima Tuhan beserta seluruh kebenaran-Nya. Itulah landasan ikhlas atas segala keihlasan yang kita lakukan. Jika orang yang menggunakan keihlasan tidak berlandaskan hal tsb., maka ikhasnya bagaikan karangan tipis, gampang rusak, dan semangatnya bahkan mudah dimatikan oleh angin yang lembut saja. Namun apabila landasan itu digunakan dengan baik dan benar, maka orang ikhlas tersebut mengerti bahwa berbuat baik apalagi mendoakan yang baik mendapat kebaikan; membalas dapat keburukan karena kita jadi sama jeleknya dng orang yg menjahati kita, namun memaafkannya menjadikan kita lebih anggun. Itulah kebenaran dalam penerapan landasan itu.

Kesimpulan:
"Marilah kita membangun kekuatan hidup kita dengan menerima Tuhan beserta seluruh kebenaran-Nya."
Banyak orang saat ini terkungkung, meratapi kesadaran akan kekurangan/kelemahan yang dipunyai dan iri melihat kelebihan orang lain. Menerima kekurangan merupakan awal dari kelebihan. Orang yang masih berbuat demikian ialah orang lemah. Namun, apabila setelah itu dia menerima bahwa dia lemah, maka dia sudah lebih kuat. Orang yang ikhlas menerima kekurangan yang dimiliki segera melihat kekuatan yang dimiliki. Salah satu cara untuk menutupi kekurangan adalah dengan menggunakan topeng ketegaran atau mengenakan kedok kegagahan di atas ketakutan yang mendera.  Setiap jiwa pasti memiliki masalah dan kekhawatirannya sendiri. Kita bisa jadi kuat atas kekurangan itu karena ikhlas untuk tampil lebih kuat dari aslinya. Itu bukan sikap untuk membohongi diri, namun upaya untuk mensyukuri yang telah ada serta menggagahkan diri dalam melakukan apa saja yang mampu kita lakukan sehingga Tuhan memberikan bantuan-Nya berupa kepantasan dan kemudahan diri kita bagi rahmat dan kekuatan yang lebih besar.

Sumber Tautan YouTube:
http://www.youtube.com/watch?v=JtpwaeoW6u4 - Part 1
http://www.youtube.com/watch?v=1JOab9Lp5ew - Part 2
http://www.youtube.com/watch?v=Yte9Oz1DYl0 - Part 3
http://www.youtube.com/watch?v=MLongR6pqgQ - Part 4
http://www.youtube.com/watch?v=8RZdyS-NV_c - Part 5

Oleh:
Karsono Puguh Nindyo Cipto
5111100073
Sosio & Etika - A

0 komentar:

Posting Komentar