Berarti ada beberapa masa depan. Kalau anda ingin melihat masa depan, pastikan masa depan itu yang anda bentuk. Karena anda berpikiran baik, bersikap baik, dan berprilaku baik.
Mengenai hari kiamat, hari kiamat tidak
ada yang tahu. Jadi tidak salah jika anda meyakini tahun 2012 kiamat,
asal anda juga meyakini 2011 bisa kiamat, 2010 bisa kiamat, atau bahkan
besok bisa kiamat. Tetapi kalau anda hanya meyakini tahun ini saja, anda
membatalkan keberserahan diri kepada Tuhan.
Perhatikanlah semua yang kita lakukan
kemarin, sudah diperhitungkan sebagai kualitas diri kita hari ini. Jadi
yang disebut hari perhitungan ini, sudah terjadi, bukanlah nanti. Orang
yang kaya, karena dia bekerja gigih dan menguntungkan orang lain, dalam
proses itu dia diuntungkan sehingga dia kaya. Orang yang pandai, dia
bekerja dengan tekun untuk memandaikan orang lain, dan dalam proses itu
dia jadi pandai.
Juga orang yang sakit karena mempunyai
kebiasaan buruk, minum alkohol, merokok, berjudi, merendahkan orang
lain, mempercayai yang selain Tuhan; kualitas hidupnya tidak mungkin
baik, karena hari perhitungan itu sudah terjadi.
Janganlah kita merasa bebas melakukan
apapun karena merasa hari perhitungan itu nanti. Ingat kualitas hidup
kita hari ini, adalah indikasi bahwa yang kita lakukan di masa lalu
sudah diperhitungkan.
Formula nasib buruk => kualitas
apapun + kebiasaan buruk = nasib buruk. Tidak ada pendidikan modal dari
orang tua yang kaya, dukungan dari penguasa yang hebat, yang bisa
membantu orang yang kebiasaannya buruk.
Berarti kalau begitu Formula nasib baik => kualitas apapun + kebiasaan baik = nasib baik.
Jadi kesemua ini adalah kuncinya da pada
kebiasaan. Untuk itu jadikanlah diri kita yang selalu membiasakan diri
berpikir, bersikap dan melakukan yang baik.
Yang namanya masalah bukan hanya menimpa
pada orang yang kekurangan saja. Banyak cerita orang yang kaya raya,
yang tidak pernah seleasi dari masalah.
Metodanya, orang yang hidupnya genting,
itu biasanya mengabaikan hal-hal yang penting. Orangyang hidupnya
menghormati yang penting, hidupnya akan lebih berkualitas.
Orang yang mencari kebahagiaan,
kebahagian itu ada di luar dirinya. Orang yang mensyukuri hidupnya,
kebahagian itu ada dalam dirinya.
Tidak masalah apapun masalah anda, asalkan anda ikhlas meniru kebaikan yang dilakukan orang.
Orang yang berlaku baik, apapun masalahnya sekarang, akan masuk ke dalam nasib yang lebih baik.
Kalau tidak nanti pasti segera, kita akan ditanya mengenai penggunaan dari usia kita.
Contoh sederhana: “Sudah besar kok, belum bisa makan sendiri?”, “Kamu
kok belum bisa bereskan kamar?”, “Kapan kamu menikah?” dan sebagainya.
Kita tidak bebas dari keharusan
bertanggung jawab mengenai waktu. Itu sebabnya kalau kita serius kita
katakan “Demi Tuhan”, kalau Tuhan serius, Tuhan katakan “Demi masa”. Dan
kalau dihitung setiap orang menggunakan waktunya merugi.
Untuk memaksimalkan waktu yang kita
miliki dari hal yang sia-sia, cobalah anda batasi waktu marah anda,
jangan sampai waktu anda habis digunakan untuk marah.
Coba juga batasi waktu mengeluh anda,
karena orang yang mengeluh menggunakan waktu untuk bekerjanya untuk
tidak mensyukuri pekerjaan, untuk tidak mensyukuri usia dan nikmat yang
diberikan. Jadi untuk setiap menit anda mengeluh ada 60 detik waktu
bekerja yang diambil.
Jadi berhati-hatilah karena anda akan selalu diminta pertanggung jawaban mengenai usia kita.
Anda tidak boleh bekerja atau berkarir
yang menunggu hanya disenangi orang, bekerjalah pada bidang pekerjaan
yang dibutuhkan orang. Akan jauh lebih baik jika anda berprofesi pada
bidang yang dibutuhkan orang, lalu kemudian disenangi.
Cara Tuhan memuliakan kita terkadang
dengan dimasukan dalam keadaan kurang, keadaan lemah, supaya kita
melihat itu tidak enak. Tetapi sebagian kita bukan mengupayakan
pengembangan diri, melainkan menikmati kelemahan tadi, mengeluh dan
menyalahkan Tuhan.
Setiap masalah adalah perintah untuk
memperbaiki diri. Apabila kita masuk dalam suatu kesulitan, marahlah
sebentar,sedihlah sebentar, tetapi setelah itu katakan kepada Tuhan
“Terimakasih Tuhan-ku, Engkau membuat pedih ini, supaya tahu ada keadaan
yang lebih baik” “Engkau memasukkan-ku dalam kelemahan ini, karena aku
belum menguatkan diriku”.
Jadi sebenarnya orang yang sedang diberikan masalah, dia sedang sangat dekat dengan Tuhan.
Tidak ada orang yang mengatakan dirinya
beriman yang tidak diuji. Ketika seorang pejabat mengatakan “saya
bersumpah” didepan orang banyak; yang akan terjadi adalah ujian dari
sumpah itu.
Ketika seseorang mempunyai visi besar,
dia akan diuji dengan rasa malas, dengan rasa ragu-ragu, dikasih orang
berkomentar tidak baik. Supaya dia mengenali, dia itu terbuat dari apa?.
Kalau anda menyiapkan diri jadi pedang,
jangan jadikan diri anda tembaga, jadikanlah diri anda baja yang kuat.
Jika anda menyiapkan diri sebagai pedang dalam kehidupan ini, berdirilah
didepan Tuhan “Tuhan aku terbuat dari bahan yang mulia, gunakanlah
aku”.
Seandainya kehidupan kita dijamin Tuhan
tidak akan pernah gagal. Kebanyakan dari kita akan bersantai dan
berleha-leha. Inilah yang membuat Tuhan membatalkan jaminan-Nya.
Intinya ketika Tuhan menjamin anda, anda
tidak akan pernah gagal, anda tidak tahu apa yang akan anda kerjakan.
Seharusnya kita meminta yang sebesar-besarnya, kalau tahu dijamin Tuhan
tidak akan pernah gagal. Kenapa tidak anda katakan “Saya akan menjadi
pemurni air seluruh Indonesia” kenapa kita tidak minta itu?.
Berarti banyak sekali orang yang
hidupnya itu tidak dibesarkan, karena tidak ada jaminan untuk berhasil.
Kalau kita tahu Tuhan Maha Penyayang, dan mempunyai kepentingan bagi
kebaikan alam, ambilah tugas memperbaiki alam, lalu perhatikan apa yang
terjadi.
Berdo’a yang baik itu adalah berdo’a
sesuai aturan dan tuntunan dalam agama. Kemudian berdo;a itu dibesarkan
pengertiannya sebagai keseluruhan kehidupan.
Jadi, jadikanlah pekerjaan sebagai do’a,
hubungan baik dengan orang lain sebagai do’a, tatapan mata kepada orang
lain sebagai do’a.
Kalau ada orang lain bersikap kasar
kepada orang, cobalah lakukan do’a ini, “Tuhan teteskan sedikit kasih
sayang dihati orang itu, supaya dia lebih ramah dan penyayang kepada
orang itu”. Maka anda akan melihat keajaiban itu.
Jadi berdo’a itu tidak putus dan tidak
hanya waktu dituntun. Banyak orang menganggap berdo’a itu hanya waktu
ada yang menuntunnya, ini hanya ritual saja.
Do’a yang paling baik adalah do’a yang
dijaikan kehidupan kita. Sehingga kehidupan kita menajdi alasan bagi
Tuhan untuk memuliakan kita.
Do’a yang kurang baik tidak mungkin menjadi sebuah do’a, karena do’a itu selalu yang membaikkan diri kita atau orang lain.
Kata-kata baik kita kepada orang lain
akan kembali menjadi kebaikan bagi kita. Sebaliknya kata-kata buruk kita
kepada orang lain akan menjadi keburukan bagi kita.
Seburuk-buruknya pendapat kita kepada
orang lain, jangan katakan yang buruk, karena itu akan kembali kepada
kita. Orang buruk itu sudah buruk, tidak boleh anda menggunakan orang
buruk, untuk memburuk-kan diri kita. Tidak ada orang jelek yang
memberikan ijin kepada anda untuk menjelek-kan diri.
Masa depan itu tidak pernah satu
skenarionya, masa depan itu menjadi indah apabila setiap orang diantara
kita mengindahkan dirinya.
Jadi, apapun perhitungan masa depan,
yakinilah bahwa yang baik dihitung baik. Berpihaklah pada yang
membaikkan orang lain, karena yang membaik-kan orang lain itu yang
membaik-kan kita.
Jadikan semua keberadaan anda dalam kehidupan ini, sesuatu yang baik; lalu perhatikan apa yang terjadi.
Demikian resume dari acara Mario Teguh Golden Ways dengan Topik “Hari Perhitungan”.
Jika sekiranya didapati kekurangan – suatu kebahagiaan bagi Kami,
apabila sahabat sekalian berkenan mengoreksi serta menyempurnakannya.
Iqbal Bachmid 5111100195 SOSET-C
linkvideo(5bagian):
0 komentar:
Posting Komentar