5111100089
Soset B
Tema Golden Ways yang dibawakan
Bapak Mario Teguh kali ini adalah Untung di balik Sial bagaimana menyikapi
kesialan dan keberuntungan yang hakikatnya adalah seperti dua sisi koin.
Sial adalah pendapat mengenai
keadaan sementara yang tidak kita sukai. Yang kita sukai disini adalah yang
mudah, yang janji keuntungannya besar, dan yang paling tidak merepotkan. Kita
memiliki kecenderungan mencari gampangnya saja sehingga keadaan yang sulit kita
kasih nama sial.
Pada hakikatnya kesulitan adalah
permintaan Tuhan agar kita bersungguh-sungguh. Berarti orang yang dikasih
kesulitan harus melihat dirinya apakah selama ini dia kurang bersungguh-sungguh
sehingga diberi kesulitan. Berhati-hatilah kalau ada kesulitan karena itu
perintah untuk memperbaiki diri. Sebetulnya kehati-hatian itu adalah
pemberitahuan bahwa kita bisa menjadi lebih baik. Berarti kesulitan adalah
pemberitahuan ada sesuatu yang baik dibalik kesulitan itu sendiri. Itu
sebabnya, dibalik datangnya kesulitan,
datang kemudahan.
Sikap kita dalam melihat
kesulitan menentukan yang kita lihat, apabila sikap kita positif maka yang kita
lihat adalah kemudahan. Kemudahan yang disikapi dengan negatif yang kelihatan
kesulitan. Jadi betul bahwa sial
hanyalah masalah pendapat.
Kesempatan baru terlihat sebagai kesempatan setelah tidak menjadi kesempatan lagi
Itu sebabnya orang disebut
menyesal karena telah berlalunya sebuah kesempatan. Namun, kesempatan tidak
hanya datang satu kali. Kesempatan sebenarnya datang berkali-kali sesuai dengan
sifat Tuhan Yang Maha Penyayang dan Maha Pemurah, tetapi supaya kita sadar
kesempatan itu datang dengan tampilan yang berganti-ganti. Namun dengan
tampilan yang selalu berubah itu, niatnya hanyalah menjadikan kita
berhati-hati, lebih bijak, dan lebih menghargai keharusan untuk melakukan yang
bisa kita lakukan apapun kesulitan dan keadaannya.
Manajemen Resiko
Resiko tidak bisa dihindari namun
dapat diminimalisir. Orang-orang yang berbakat sial adalah orang-orang yang
menjauhi tuntunan.
Jangan robohkan pagar sebelum mengerti mengapa pagar itu didirikan
Seperti agama yang pada dasarnya
adalah tuntunan kebaikan yang didirikan oleh Tuhan untuk mencegah masuknya
keburukan dalam kehidupan kita. Itulah sebabnya ada istilah menegakkan agama
bukan agama yang menegakkan orang. Kitalah yang menegakkan agama agar keburukan
tidak masuk. Manajemen resiko di dalam kehidupan adalah mengelola lebih banyak
kebaikan daripada keburukan di dalam hidup kita. Orang yang semakin banyak
kebaikannya, resiko keburukan, resiko sial, dan hal-hal yang tidak damai lebih
kecil.
Aku berpihak pada kebutuhanku untuk menjadi pribadi yang mandiri, maka kalau kau yakini yang kau yakini sebagai tidak mungkin, ijinkan aku mencoba yang aku yakini mungkin
Cara orang-orang yang bernasib
baik adalah tidak mengikuti nasihat buruk, tidak mendengarkan komentar tidak
baik. Orang yang menghormati pendapatnya lebih beruntung daripada orang yang
mengikuti pendapat orang yang tidak berpihak pada kebaikan kita.
Buang Sial
Keputusasaan memungkinkan adanya
kecil hati, dan orang yang kecil hatinya akan kecil upayanya dan saking
kecilnya sampai tidak berupaya. Kalau ada suatu hal yang buruk terjadi ada cara
menasihati hati yaitu buang sial. Buang sial banyak digunakan untuk menghibur
diri yang sebenarnya tidak perlu. Mengapa keajaiban berpihak pada yang berani?
Karena yang berani sering masuk ke masalah, padahal Tuhan tidak memberi masalah
yang lebih besar dari kemampuan kita menyelesaikan. Berarti orang berani sering
menyelesaikan masalah besar yang sering disebut sial.
Hormati yang anda hadapi, jangan duga apapun, karena pamrih hanya ada satu yang boleh yaitu pamrih kepada Tuhan
Jangan menduga-duga, lihat yang
anda hadapi, perlakukan dengan kesungguhan yang baik. Kesalahan kita dalam
hubungan dengan orang lain adalah menduga-duga keuntungan yang akan didapat dari
hubungan tersebut. Percayalah yang memberi kita keuntungan, menyejahterakan
adalah Tuhan bukan orang. Jadi sikap kita kepada setiap orang harus baik karena
setiap orang adalah jendela masuknya rezeki.
Semua yang kita lakukan di hidup
ini adalah untuk beruntung. Jadi peran
keberuntungan bagi kehidupan adalah 100 persen. Kita semua pasti ingin beruntung,
maka ramahkanlah wajah. Sikap yang baik adalah sikap yang mendekatkan kita
kepada keberuntungan.
Orang-orang yang selama ini
menghadapi yang dibencinya dan disebutnya sial harus lebih bersemangat
menghadapi itu karena jarak terpendek
menuju keberhasilan itu melewati hadapan bukan melingkarinya atau malah
menjauhinya. Karena sebagian besar yang kita sebut hambatan itu ternyata
hilang begitu kita mengambil langkah pertama karena hambatan itu ternyata hanya pendapat yang segera sirna begitu anda
memulai.
Cara mengelola keberuntungan dan
kesialan
Keberuntungan itu menempel di
diri kita. Nama anda adalah alamat sampainya keberuntungan. Wajah kita adalah
wajah sampainya keberuntungan. Bahasa anda adalah bahasa pengantarnya
keberuntungan. Berarti cara mengelola
keberuntungan adalah dengan menjadikan diri lebih pantas bagi keberuntungan.
Setiap orang pasti berhasil, namun waktu keberhasilannya berbeda-beda. Jadi
damailah, pasti berhasil hanya masalahnya bisa dipercepat atau tidak. Rahasia
mempercepat keberhasilan adalah meminta.
Mengapa kesulitan itu ada?
Kesulitan ada supaya berupaya
lebih kuat, menambah kesungguhan, meningkatkan kemampuan. Kesulitan tidak
diperlukan kalau kita membiasakan diri menangani kemudahan sebelum jadi sulit.
Semua kesulitan tumbuh dari hal-hal mudah yang kita abaikan. Maka lakukanlah
sesuatu selagi masih mudah, kesegeraan bertindak mencegah hal-hal biasa menjadi
kesulitan.
Hoki vs Usaha Keras
Orang-orang yang berhasil karena
mengulangi keberhasilannya. Orang yang berhasil satu kali namun tidak dapat
mengulanginya itulah yang disebut hoki. Sebaliknya berhasil dan bisa diulangi
itu bukan hoki, itu adalah kepandaian, kesabaran, ketekunan. Cara mengulangi
keberhasilan adalah tahu persis apa yang dilakukan untuk mendapatkan hasil itu.
Juallah hal-hal kecil yang untungnya kecil namun ulangi itulah yang disebut
keberuntungan didalam kendali anda. Syukuri kemampuan anda untuk mengulangi
hasil.
Kesimpulan Mario Teguh Golden
Ways episode ini adalah ternyata semua hal dalam kehidupan ini adalah penuntun
menuju keberuntungan. Kesialan terjadi adalah keadaan sementara yang tidak
mungkin permanen karena kita memiliki bakat yang hebat untuk survive di dalam
seburuk-buruknya keadaan. Jadi mulai hari ini, marilah kita lihat apapun yang
terjadi tidak terpisah antara keberuntungan dengan kesialan, kesulitan dengan
kemudahan, malapetaka dengan rahmat karena Tuhan Yang Maha Penyayang tidak
terkurangi kekayaannya dengan memperkaya kita dan Tuhan sangat berkepentingan untuk
menjadikan kita pribadi yang jiwanya damai.
Bagaimana kalau kita menerima apapun yang terjadi sebagai sesuatu yang memang sudah terjadi karena kedamaian mudah datang kepada orang yang menerima yang sudah terjadi dan walaupun yang terjadi tidak baik, kalau diterima sebagai perintah untuk membaikkan diri maka kita akan menjadi pribadi yang beruntung apapun yang diakatakan orang mengenai kita
Link Video
0 komentar:
Posting Komentar
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.