13.03
0


Jika ada orang bilang “Pak, saya mohon maaf”, maka jawablah “Sudah saya maafkan kemarin”

Dalam berlangsungnya kehidupan kita, ada sesuatu yang sering kali memenjara kita, yaitu amarah. Hampir tidak ada orang yang tidak marah sama sekali dalam sehari. Justru banyak orang yang memanjakan rasa marah tersebut dan bahkan menikmatinya, karena rasa marah memang nikmat. Rasa marah tidak selamanya negatif. Dari rasa marah dapat timbul semangat yang lebih. Namun, sering kali rasa amarah tersebut disalahgunakan orang untuk hal yang negatif.

Marahlah, namun tidak untuk merendahkan diri dan melukai orang lain. Caranya adalah dengan memaafkan, karena memaafkan membuat kita benar-benar bebas.

Memaafkan memberi kita kekuatan

Hal ini harus dilihat dari proses ketika seseorang membuat kita marah. Jika seseorang sedang melukai kita, dan itu masuk ke hati kita, rasanya akan sakit sekali sehingga kita marah. Dengan memendam rasa marah, maka kita akan terikat dengan rasa marah tersebut dan terpenjara dalam amarah. Hal tersebut merupakan suatu hal yang tidak diperlukan dan menyebabkan kita berfikir secara tidak rasional. Dengan memaafkan, maka kita akan terbebas dari penjara amarah tersebut sehingga kita akan mendapat kekuatan.

Kunci memaafkan

Memaafkan sebenarnya merupakan suatu hal yang mudah. Logika memaafkan sangatlah sederhana. “Lupakan rasa sakitnya, Ingat pelajarannya”. Hanya dua langkah. Namun sering kali orang sulit untuk melakukan hal tersebut. Kunci memaafkan adalah ‘Pengertian’. Orang yang mengerti akan mudah memaafkan, sedangkan orang yang marah, akan menolak untuk mengerti.

“Lupakan rasa sakitnya, Ingat pelajarannya”

Kerugian bagi orang yang sulit memaafkan

Hati dapat diandaikan sebagai sebuah pelabuhan, pelabuhan bagi perasaan. Terkadang hati kita terisi oleh kapal-kapal yang marah, yaitu kapal-kapal yang terbakar. Hal tersebut akan menyebabkan hati kita tidak tenang. Oleh karena itu, seharusnya hati kita diisi oleh kapal cinta dan kasih sayang.

Bayangkan saja, dengan satu detik marah, maka kita akan menyenangkan hati kita sendiri. Namun dengan satu detik kasih sayang, maka tidak hanya hati kita yang akan senang, namun orang di sekitar kita juga. Jika satu detik saja kita telah marah, maka satu detik untuk kasih sayang kita telah hilang. Jangan menggunakan hati kita sebagai pelabuhan kemarahan karena kita akan kehilangan kesempatan untuk membuat orang lain di sekitar kita senang.

Membangun kapasitas memaafkan

Kemampuan memaafkan ditentukan oleh kualitas kasih sayang kita. Hal tersebut dikarenakan kualitas kasih sayang yang tinggi akan membuat kita lebih pengertian. Semakin kita mengasihi, maka semakin kita mengerti dan semakin mudah pula kita memaafkan. Jika kita sulit memaafkan, maka kualitas kasih sayang kita masih rendah.

Kunci untuk meningkatkan kualitas kasih sayang kita adalah kata “Putuskan”. Banyak orang yang tidak sadar, namun rasa cinta adalah sebuah keputusan. Oleh karena itu, jadilah seorang penebar cinta yang senantiasa memutuskan untuk mencintai siapapun.

“Aku tidak menunggu dicintai karena aku percaya kemampuanku mencintai akan membuat orang lain mencintaiku”

Orang pada umumnya secara tidak sadar telah mensyaratkan cinta mereka. Jika seseorang baik, maka akan dicintai. Jika tidak baik, maka tidak dicintai. Hal tersebut namanya bukanlah cinta, namun wajar. Kemampuan mencintai justru teruji ketika kita mencintai orang yang sulit untuk kita cintai. Kemampuan memaafkan ditentukan oleh kualitas kasih sayang, maka putuskan mulai sekarang untuk mencintai, dan cinta yang indah itu tanpa syarat.

Memaafkan itu kekuatan yang tumbuh, kualitas yang dinamis. Di depan orang kecil, masalah menjadi besar, namun di depan orang besar, masalah yang sama akan mengecil. Jika kita marah dengan sesuatu, maka janganlah kita meminta masalah tersebut cepat hilang, namun berdoalah agar diri kita dibesarkan sehingga masalah itu tidak mengganggu kita lagi saking kecilnya.

Bolehkah kita marah?
Jika kita bilang marah itu haram, maka pikirkan lagi, Tuhan saja bisa marah. Jawabannya adalah boleh. Marah adalah rahmat dari tuhan, yang rasanya tidak kita sukai, namun jika digunakan dengan benar, akan meningkatkan kinerja kita. Orang yang mengagumkan ialah orang yang marah namun mengendalikan amarahnya. Marah tidak harus kasar dan penuh benci, namun marah juga jangan lama-lama. Hidup ini pendek.

“Marahlah yang sebentar, bergembiralah yang lama, dan mencintailah sepanjang hidup”.

Menanggapi kesalahan orang

Semua kesalahan bisa dimaafkan, namun tidak semua kesalahan bebas dari tanggung jawab. Setiap orang memiliki hak untuk membalas, namun akan lebih baik jika memilih untuk memaafkan. Walaupun sudah dimaafkan, tetap diperlukan sebuah konsekwensi bagi pembuat kesalahan. Hal ini bertujuan agar orang tersebut tidak mengulangi kesalahannya dan untuk mencegah agar orang lain tidak meniru kesalahan tersebut.

Mengurangi penderitaan dengan memaafkan

Memaafkan adalah pintu gerbang yang apabila kita masuki, maka kita akan mendapatkan kekuatan. Jika kita tertimpa masalah, janganlah melanjutkan penderitaan, memaafkan itu lebih cepat lebih baik. Orang yang cintanya kecil, jika disalahi, akan membutuhkan banyak alasan untuk memaafkan, dan hanya akan memaafkan setelah kesalahan sudah terjadi. Orang yang cintanya besar, akan telah memaafkan orang-orang yang belum menyalahinya, sehingga mereka tidak akan terlukai oleh kesalahan orang lain dan terhindar dari penderitaan. Oleh karena itu, besarkanlah kemampuan untuk menyayangi agar kalian terhindar dari penderitaan dan tidak perlu capek-capek memaafkan setiap kali orang salah.

Memaafkan diri sendiri

Masalah lama tidak akan mengganggu orang yang baru. Maka, untuk memaafkan diri kita sendiri, jadilah pribadi yang baru. Kesalahan kita akan baik jika itu bisa menjadi pembaharu diri kita.  Namun, kesalahan kita akan buruk jika hanya membuat kita lemah dan takut untuk mengulangi kesalahan. Janganlah takut untuk menjadi pribadi yang baru. Jika orang lain bilang itu  palsu, tidak apa-apa, toh semua yang asli juga didapat dari berpura-pura sampai percaya itu asli. Jika anda mengasihi diri anda sendiri, berilah diri anda kesempatan untuk tumbuh dan menjadi pribadi baru, maafkanlah diri anda sendiri.

Kesimpulan

Memaafkan adalah kapasitas yang tumbuh, yang pertumbuhannya sesuai dengan pertumbuhan kapasitas kita untuk mencintai. Kemampuan mencintai bertumbuh bersama ketegasan kita untuk memutuskan menjadi pribadi baru, yang memilih berhati besar, yang tidak terlukai oleh urusan kecil, dan yang tidak merusak kehidupan karena petimbangan-pertimbangan tidak penting yang hanya sementara.

Memaafkan adalah pintu menuju kekuatan yang begitu besar. Memaafkan adalah salah satu kemampuan Tuhan yang paling kita minta. Jangan menikmati penderitaan orang lain yang meminta maaf kepada kita.
Marahi kesalahannya, cintai orangnya.



Oleh :
Sindunuraga Rikarno Putra

5111100076
Soset B


Sumber :
Part 1 : http://www.youtube.com/watch?v=4VfbymTOSSI

Part 2 : http://www.youtube.com/watch?v=neANKWGkoL8
Part 3 : http://www.youtube.com/watch?v=Jubk9SqXUeY
Part 4 : http://www.youtube.com/watch?v=Ie3OdH-AXEY
Part 5 : http://www.youtube.com/watch?v=JnzVaz6hTQw

0 komentar:

Posting Komentar