14.05
0
Nama : Bahrul Halimi
NRP : 5111100014
Kelas : Soset A
Sumber : http://www.youtube.com/watch?v=3djrc1-MKxY

Bukan menjadi sesuatu yang aneh ketika seorang jiwa muda mengalami kebingungan dalam masa pertumbuhannya. Akhir-akhir ini istilah tepat untuk menggambarkan kondisi tersebut adalah kata GALAU. Entah siapa yang memunculkan kata ini kepermukaan sehingga banyak pengguna yang nyaman menggunakan kata ini.

Galau sendiri merupakan milik dan wilayah dari kaum muda. Aneh sekali ketika seorang pemuda yang siap menuju ke tahap dewasa tidak mengalami galau terlebih dahulu. Bisa saja jiwa-jiwa tua juga mengalami kegalauan ini. Tapi perlu digaris bawahi ketika ada seorang pemuda mengalami kegalauan, berarti dia sedang mengalami pertumbuhan. Kebalikannya ketika ada orang yang terbilang tua mengalami kegalauan, berarti dia sedang mengalami kemunduran dalam hidupnya.

Dasar adanya galau sendiri adalah ketidakjelasan yang didapatkan seseorang. Banyak pilihan juga menjadi masalah dasar ketidakmampuan seseorang menetapkan suatu kejelasan. Wajar saja pemuda yang jiwanya masih labil mengalami kebingungan ketika berada kondisi yang tidak jelas. Tapi sebagai seseorang yang sudah matang dan dianggap tua seharusnya lebih siap dengan kondisi yang tidak jelas. Dari sinilah sebenarnya kehadiran galau itu berguna. Muda jika dihadapkan dengan galau, berarti dia diberi perintah untuk meminta suatu kejelasan dan tua jika dihadapkan dengan galau, berarti dia diberi perintah untuk menambah dan meningkatkan kemampuannya sendiri.

Lebih baik berada pada kondisi galau karena adanya pilihan daripada damai tetapi acuh pada ketidakjelasan yang memaksa dirinya untuk berubah. Karena orang-orang yang berada pada kondisi galau ini, dia memaksakan dirinya untuk melakukan perubahan untuk dirinya yang berakibat pada orang disekitarnya. Tapi seharusnya galau itu harus dibawa ke sesuatu yang lebih berarti untuk diri setiap manusia.

Ada banyak cara untuk menghilangkan galau. Pada saat kita dihadapkan dengan imajinasi akan kegagalan-kegagalan yang akan terjadi terhadap sesuatu yang akan kita kerjakan, tingkat kegalauan kita berarti sedang baik-baiknya. Orang-orang galau menjadi seseorang yang kreatif karena tanpa ada fakta yang berbicara dia sudah berhasil memikirkan kemungkinan kedepan yang itu belum tentu terjadi. Inilah penyebab utama galau. Jadi mulai sekarang, ketika kita dihadapkan sesuatu yang membuat kita galau, bayangkan dan imajinasikan sesuatu yang mungkin akan menjadi berhasil di depan. Lihat lurus ke depan, pandang bahwa langkah yang kita ambil merupakan yang terbaik dengan usaha yang maksimal.

Selain itu, berkumpul dengan orang-orang yang berpengaruh terhadap diri kita, memberi manfaat lain kepada kita, cendurung mempunyai kemampuan untuk menghapuskan kegalauan kita. Biasanya orang-orang galau adalah orang-orang yang sedang berdiam diri, lihat tembok, berangan-angan, dll. Jauhi itu semua dan bergabunglah dengan kerumunan orang yang kamu ingin dapatkan manfaat dari mereka. Anggap saja orang-orang itu adalah sahabatmu. Karena dari suatu persahabatan inilah yang membimbing rasa galau menemui pintu keluarnya.

Seperti gambar di atas ini hati setiap manusia. Pada saat berada di posisi B dan F, manusia sedang dalam kondisi terbaiknya. Pada kondisi D dan H adalah kondisi terburuk dari hati manusia atau sering disebut galau. Padahal orang-orang disekitar kita mengharapkan kita sedang berada di posisi A, B, C, E, F, G, dan I. Orang lain seringnya tidak perduli dengan kondisi terbawah kita. Karena itulah biasakan diri untuk selalu terlihat pada kondisi hati tertinggi walaupun kita berada pada kondisi terburuk sekalipun. Orang lain akan ikut merasakan kenikmatan berada di sekitar kita, tanpa ikut merasakan kesedihan yang kita miliki. Tampillah lebih tinggi dari apa yang saat ini dapat kita tampilkan.

Terakhir, jangan pernah membeci hadirnya galau pada kehidupan. Perlu ditekankan lagi pada kaum muda bahwa galau ini adalah pertumbuhan yang sangat bagus. Bersikaplah ramah terhadap galau yang disebabkan kegagalan. Jangan menyerah ketika kegagalan menghalangi mimpi-mimpi kita menuju kesuksesan. Karena sebenarnya kegagalan itu adalah bagian dari usaha mewujudkan keberhasilan yang nyata. Jangan buat galau itu menguasai diri kita, tapi buatlah galau itu menjadi pendorong atau motor utama dalam rangka kita menuju ke manusia yang lebih bisa memandang kesuksesan tanpa harus ribut memikirkan kesalahan masa lalu dan prediksi kegagalan yang membuat kita mati sebelum berperang.



0 komentar:

Posting Komentar