5111100001
Soset B
Hampir tidak ada orang yang tidak berada dalam ambang
kesedihan kalau dia tidak memelihara hatinya. Tapi ada yang sekarang ini sedang sangat damai karena dia ikhlas sekali memilihkan
kebaikan sebagai isi hatinya. Apabila kualitas hati menentukan kualitas hidup, maka orang yang
memelihara hatinya, memelihara kualitas hidupnya.
Tetapi tidak ada orang yang bersungguh-sungguh mengatakan
akan memelihara hatinya yang bebas tanpa ujian. Karena setiap orang akan sesuai
hanya untuk satu kelas kehidupan, kalau dia sudah berdo’a dan berharap bagi rejeki yang lebih
baik, bagi kewenangan yang lebih besar, dia ditantang menjadi pribadi yang lebih
damai, menghadapi kesulitan yang lebih besar. Jadi, tugas memelihara hati
itu tidak pernah selesai, karena kita tidak pernah selesai berdo’a untuk naik kelas dalam kehidupan kita.
Beban itu ada 2 macam:
- Beban untuk selamat dari kekurangan
- Beban karena ingin melebihkan kebaikan
Maka cepatlah kita
lulus dari beban selamat untuk bisa makan, untuk bisa punya rumah, itu beban pertama, supaya kita bisa menerima beban melebihkan kebaikan. Orang yang
tergesa-gesa melebihkan kebaikan, disegerakan selesai dari masalah-masalah
kekurangan itu. Jadi mendamaikan hati, semarah apapun dan
sesedih apapun kalau upayanya mendamaikan orang lain, kita lupa. Seperti ibu
yang baru melahirkan, dia merasa letih dan sedih, tetapi ketika bayinya lahir,
dia akan langsung berdiri dan hilang seketika keletihannya itu.
Jadilah pribadi yang lebih kuat dari yang memengaruhi
kita. Kalau pergaulan itu mengubah
kita menjadi orang
yang tidak baik, jangan bergaul di tempat itu. Maka dari itu bergaullah dengan orang baik. Tidak semua sinetron menayangkan
hal yang tidak baik, tetapi ada beberapa tayangan yang tidak baik untuk
ditonton, seperti curiga ke suami, curiga ke istri, mencurigai kebaikan
sahabat, yang itu jangan ditonton. Tidak ada orang hatinya kuat, selalu segagah
apapun orang itu hatinya lemah, itu sebabnya harus dipelihara, dijaga dari
pengaruh-pengaruh yang tidak baik.
“PIKIRKAN DENGAN BAIK, LALI LAKUKAN DENGAN BAIK”
Tidak ada masalah hati yang tidak selesai, kalau kita pikirkan dengan baik, lalu lakukan
dengan baik. Yang kurang adalah ketegasan, sebagian besar orang tidak tegas, sampai Tuhan memaksanya
dengan memberi krisis. Yang merokok tidak berhenti-berhenti padahal
sudah sakit, padahal istri dan anak sudah demo, maka dari itu diberi krisis
sampai dia berjanji tidak akan melakukan lagi. Memang
ketegasan tidak menjamin kebahagiaan, tetapi tidak ada kebahagiaan yang bisa
dicapai tanpa ketegasan.
Orang yang
disebut pemberani itu sebenarnya penakut, tetapi ia
melakukan yang “meskipun”. Ia memulai usaha “meskipun” tidak punya modal.
“meskipun” ini adalah sikapnya orang berani. Orang berani itu orang beriman, karena
orang yang menunggu semuanya siap sebelum dia memulai, tidak butuh Tuhan, karena tidak ada
jaminan keberhasilanlah kita ber-Tuhan. Untuk itu keajaiban berpihak kepada
orang yang berani. Kita harus
loncat sebelum mengembangkan sayap, berharaplah sayap itu mengembang sebelum
sampai di bawah.
Orang yang paling menyedihkan adalah orang “padahal”. “padahal” bapaknya kaya,
malas memulai. “padahal” bapaknya mampu membiayai, malas sekolah. “padahal” istrinya cantik, masih mengejar wanita
lain. Maka jadilah orang yang “meskipun”.
“ORANG YANG SULIT BERBAHAGIA. BIASANYA ADALAH ORANG YANG ENGGAN BERBAGI KEBAHAGIAAN”
Orang yang kuat, itu bukan yang angkat-angkat,
orang-orang yang kuat itu yang kuat terhadap bertia buruk tentangnya, kuat
terhadap fitnah, berita yang tidak enak, jadi kalau dikatakan sesuatu yang
tidakenak lebih baik tersenyum, daripada menunjukkan bahwa kita pantas
difitnah. Orang yang lari dari masalah, akan bertemu
dengan masalah
yang sama. Karena Tuhan menginginkan kita lebih kuat daripada masalah. Jadi kalau ada masalah, selesaikanlah, karena orang yang lari
dari masalah,
akan bertemu masalah yang sama
kemanapun dia pergi.
Cara memperbaiki kesan buruk orang kepada kita, hindari
mata dari melihat yang tidak baik-baik. Hindarkan kita dari perbuatan yang buruk, hindarkan dari kelompok
gosip, hindarkan dari orang yang berbicara jelek. Dampaknya adalah karena kita tidak melihat dan tidak mendengar yang buruk, hati kita jadi
lebih bersih. Hati yang bersih berpendar dengan sinar kebaikan. Dan sinar yang
berpendar dari hati, sampai ke hati juga. Bukti
bahwa hati kita telah baik, karena tidak melihat yang buruk dan tidak mendengar yang
buruk, kita tidak
mengatakan yang tidak baik. Perbaiki hati orang, dengan cara memperbaiki hati
kita.
Hati adalah wajahnya jiwa. Orang yang jiwanya baik,
hatinya baik. Cara memperbaiki jiwa dengan memperbaiki hati. Orang-orang yang mau hatinya damai, harus keluar dari kepentingannya
sendiri, orang-orang yang mudah sedih, selalu orang-orang yang berfokus kepada
dirinya sendiri, orang yang mengurusi dirinya sendiri mudah sedih. Membahagiakan orang lain itu “magis” sekali, kekuatannya dijamin oleh Tuhan,
karena baru niat saja ingin membahagiakan orang lain, sudah membahagiakan.
“KEBAHAGIAAN TIDAK DATANG DARI TERPENUHINYA KEINGINAN, TAPI TUMBUH DARI MENSYUKURI YANG ADA”
Masa depan itu panjang, potongan terdekatnya itu jam. Jangan hidup
menggunakan kekhawatiran 40 tahun kedepan dengan kemampuan anak muda sekarang. Sayangi diri kita, berikan dia beban hari ini saja.
Siapkan diri kita untuk menjadi orang yang lebih baik di hari esok. Jadi
jangan bebani diri dengan kekhawatiran yang tidak perlu.
Ada 4 diri kita:
- Diri sebagaimana dilihat oleh diri. Itu pendapat dan berubah
- Diri sebagaimana ditampilkan ke orang lain, itu palsu
- Diri sebagaimana dilihat oleh orang lain
- Diri yang sebenarnya belum pernah kita ketahui
“KEGEMBIRAAN ADALAH PENGINDAH WAJAH, DAN PENGAWET KEMUDAAN”
Apabila kita sekarang sedang
tidak berbahagia, maka cek:
- Apakah kehidupan kita sekarang adalah kehidupan yang kita pilih? atau hanya ikut-ikutan orang lain atau ditetapkan oleh orang tua?
- Apakah kita hanya berharap rejeki hanya dari tempat itu saja? dan kita tidak percaya bahwa rejeki itu ada tersebar di muka bumi, sehingga kita harus sabar menerima penistaan?
- Apakah kita lebih memilih bereaksi dengan kemarahan? atau bereaksi dengan kasih sayang?
Kita tidak
mungkin bahagia tanpa kasih sayang di dalam hati kita. Dan kita tidak mungkin bahagia, apabila kita tidak akur dalam kehidupan. Ini kehidupan kita, bukan kehidupan
orang lain, maka akurlah. Pilihlah pekerjaan yang membahagiakan kita. Pilihlah istri/suami/sahabat
yang membahagiakan kita, atau pilihlah reaksi baik terhadap apapun yang terjadi.
Memelihara hati itu bukanlah tugas yang sulit, itu sebuah tugas
yang wajib. Sulit atau tidak, itu harus dialami, supaya kita masuk ke satu
kecepatan perubahan yang menjadi mudah.
Pesawat2 yang hebat itu tidak stabil pada kecepatan yang rendah, mereka stabil ketika mencapai kecepatan
tinggi. Kecepatan tinggi yang kita alami, karena kita sibuk membahagiakan
orang lain. Orang yang kecepatan hidupnya lambat, selalu yang hidup untuk dirinya sendiri. Orang-orang yang mudah sedih
dan merasa tidak berguna, selalu orang-orang yang hanya mementingkan dirinya sendiri. Maka
hiduplah dengan kecepatan yang tinggi, dan bermanfaatlah
bagi sesama.
Sumber Video:
Sumber Video:
Memelihara Hati (2/5) http://www.youtube.com/watch?v=S0PRatv1Ip0
Memelihara Hati (3/5) http://www.youtube.com/watch?v=NJDrSr02bhA
Memelihara Hati (4/5) http://www.youtube.com/watch?v=RLWnpJ89lS0
Memelihara Hati (5/5) http://www.youtube.com/watch?v=ppLtLe-dwsc
0 komentar:
Posting Komentar